Pembicaraan hari Minggu adalah yang pertama sejak Ebrahim Raisi yang akan menjabat Presiden Iran pada Agustus 2021 mendatang setelah memenangkan Plipres Iran.
Ebrahim Raisi disebut seperti Khomeini, karena telah mendukung pembicaraan nuklir sebagai rute untuk membatalkan sanksi Amerika Serikat yang telah melumpuhkan ekonomi berbasis minyak Republik Islam.
Baca Juga: Bentuk Telapak Tangan Ini Bisa Mengungkap Kekuatan dan Kelemahan dalam Diri Anda
Selain itu juga telah secara dramatis memperburuk kesulitan ekonomi, menimbulkan ketidakpuasan yang meluas.
Pemerintah baru akan berharap untuk mengklaim kredit untuk setiap manfaat ekonomi yang timbul dari kebangkitan kembali perjanjian itu, sesuatu yang mungkin akan diraih oleh pemerintahan sebelumnya sebelum Ebrahim Raisi menjabat.***