PR CIREBON — Ebrahim Raisi telah dinyatakan menang dalam Pilpres Iran pada hari Sabtu, 19 Juni 2021.
Lebih lanjut, Ebrahim Raisi disebut-sebut kepemimpinannya akan seperti Sayyid Ayatollah Ruhollah Khomeini yang diagungkan oleh warga Iran.
Namun, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett malah mengutuk presiden baru Iran Ebrahim Raisi menyebutnya adalah "algojo" terkait masalah nuklir.
Baca Juga: Sinopsis Film Musik 'The Beatles: Get Back' yang Kini Jadi Mini Series 6 Jam Tayang di Disney Plus
PM Israel itu menggambarkan kemenangan pemilihan Ebrahim Raisi sebagai panggilan untuk bangun kekuatan dunia sebelum kembali ke perjanjian nuklir dengan Iran.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, Ebrahim Raisi dikenal sebagai ketua pengadilan garis keras di Iran.
Ia terpilih sebagai presiden Iran pada hari Sabtu 19 Juni 2021 dengan 62 persen suara di tengah jumlah pemilih yang rendah secara historis.
Tapi, Ebrahim Raisi lantas dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat sebagian atas keterlibatannya dalam eksekusi massal ribuan tahanan politik pada tahun 1988, pada akhir perang Iran-Irak. Meskipun, Raisi belum berkomentar secara khusus tentang hal itu.