Menurut Natasha Lindstaedt, seorang peneliti di University of Essex, kemungkinan efek pemilihan Raisi pada hubungan dengan AS tidak pasti.
Baca Juga: Alami Lonjakan Covid-19, Uganda Berlakukan Sejumlah Larangan untuk Tekan Infeksi Virus Corona
“Tetapi jenis retorika yang dapat dikeluarkan presiden Iran terkadang memengaruhi cara AS merespons,” katanya kepada Al Jazeera.
“Saya melihat Raisi dalam beberapa hal sebagai kembalinya Ahmadinejad, presiden yang lebih populis, otoriter dan itu adalah periode ketika hubungan dengan AS dan Iran benar-benar tegang,” pungkasnya. ***