Akankah Bennett Israel lebih buruk daripada Netanyahu untuk Masa Depan Palestina? Ini Kata Pengamat

- 18 Juni 2021, 09:15 WIB
Pengamat menjelaskan kemungkinan masa depan Palestina saat Israel dipimpin oleh Naftali Bennett.
Pengamat menjelaskan kemungkinan masa depan Palestina saat Israel dipimpin oleh Naftali Bennett. /Instagram @naftalibennett /

Netanyahu, yang dikenal dengan julukan “Bibi”, bahkan berkomplot dengan pemerintahan Trump untuk membunuh gagasan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina masa depan ketika Amerika Serikat memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke kota dengan tempat-tempat suci Islam, Yahudi dan Kristen.

Namun kenaikan Bennett garis keras dan hiper-nasionalis ke posisi perdana menteri bisa lebih berbahaya, kata Mkhaimar Abusada, seorang profesor dan ketua departemen ilmu politik di Universitas Al-Azhar di Jalur Gaza.

Baca Juga: 6 Tips Supaya Tidur Malam Anda Nyenyak: Hindari Minum Kopi pada Malam Hari!

“Netanyahu memperluas permukiman tetapi dia juga membekukannya kembali pada 2009 dan 2010 setelah tekanan dari mantan Presiden AS Barack Obama,” kata Abusada, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

“Perbedaan antara Netanyahu dan Bennett adalah bahwa Netanyahu, seperti yang telah kita lihat, dapat menyerah di bawah tekanan internasional. Juga, dia tampak fleksibel pada solusi dua negara. Terkadang dia akan mengatakan dia baik-baik saja dengan itu. Bennett memiliki pendirian yang jauh lebih ideologis dan lebih keras.”sambungnya.

Abusada menyimpulkan bahwa Bennett akan jelas lebih buruk dari Netanyahu.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Taeyeon SNSD Segera Comeback di Bulan Juli 2021 Mendatang

Mustafa Barghouti, presiden partai politik Inisiatif Nasional Palestina, mengatakan dia memperkirakan Bennett lebih buruk daripada Netanyahu dari perspektif Palestina.

“Bennett menganjurkan pengelompokan warga Palestina di Area A dan B, yang hanya 38 persen dari Tepi Barat, dan mencaplok 62 persen sisanya yang merupakan Area C,” kata Barghouti.

“Melanjutkan penyelesaian di Area C berarti pembunuhan terhadap kemungkinan solusi dua negara. Dia jelas lebih buruk dari Netanyahu.”

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah