PR CIREBON – Pertanyaan soal masa depan Palestina selalu menjadi kajian yang sangat menarik, khususnya setelah adanya pergantian perdana menteri Israel, Naftali Bennett.
Beberapa pengamat memperkirakan pemimpin baru Israel itu akan menjalankan agendanya memperluas permukiman ilegal Israel dengan lebih giat.
Peluang dialog yang sungguh-sungguh antara Israel dan Palestina di bawah Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri Israel sudah suram.
Namun kenaikan Naftali Bennett, anak didiknya pada suatu waktu, telah memberikan lebih banyak alasan bagi para intelektual Palestina untuk khawatir.
Sementara sebagian besar berharap dia sama buruknya dengan Netanyahu, yang lain mengatakan dia akan melaksanakan agendanya untuk memperluas permukiman ilegal lebih giat lagi.
Sebagai pendukung setia permukiman Yahudi dan aneksasi sebagian besar Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki, Bennett juga menentang solusi dua negara untuk konflik tersebut.
Baca Juga: Apa Bakat Terpendam yang Kamu Miliki? Simak Tes Kepribadian Lewat Gambar ini!
Sepintas, tampaknya ada sedikit perbedaan antara dia dan pendahulunya. Keduanya menentang dimulainya kembali segala bentuk proses perdamaian yang dapat memaksa mereka untuk memberikan ruang bagi aspirasi rakyat Palestina.