Disebut sebagai Tantangan Sistemik oleh NATO, Tiongkok Protes: Mewakili Mentalitas Perang Dingin

- 16 Juni 2021, 17:25 WIB
Tiongkok memprotes ucapan NATO yang menyebut negara itu tantangan sistemik, sebut mewakili mentalitas perang dingin.
Tiongkok memprotes ucapan NATO yang menyebut negara itu tantangan sistemik, sebut mewakili mentalitas perang dingin. /Reuters/Yves Herman/

Sebagai tanggapan, Tiongkok menyerukan NATO untuk melihat perkembangan Tiongkok secara rasional, dan berhenti membesar-besarkan berbagai bentuk teori ancaman.

Selain itu, Tiongkok juga meminta NATO untuk tidak menggunakan kepentingan sah dan hak hukum Tiongkok sebagai alasan untuk memanipulasi politik kelompok secara artifisial yang bisa menciptakan konfrontasi.

Baca Juga: Ternyata Sosok Ini yang Buat Vicky Prasetyo Kembali ke Pelukan Kalina Ocktaranny

“Tuduhan NATO itu memfitnah perkembangan damai Tiongkok, salah menilai situasi internasional, dan mewakili kelanjutan mentalitas perang dingin,” kata pernyataan Tiongkok itu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

"Kami tidak akan memberikan tantangan sistemik kepada siapa pun, tetapi jika ada yang ingin mengajukan tantangan sistemik kepada kami, kami tidak akan acuh tak acuh," tambahnya.

Pertukaran tegang terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran global tentang perdagangan, teknologi, dan kebijakan hak asasi manusia Tiongkok.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny ke Vicky Prasetyo: Tegur Aku Jika Salah, Jangan Jauhi Aku...

Pertemuan negara-negara G7 di Inggris juga mengecam Beijing atas perlakuannya terhadap minoritas Uighur di wilayah Xinjiang, menyerukan agar Hong Kong mempertahankan otonomi tingkat tinggi, dan menuntut penyelidikan penuh atas asal-usul virus Corona.

Sementara itu, gesekan militer meningkat antara Tiongkok dan persaingan selama setahun terakhir, termasuk di selat Taiwan, Laut China Selatan, dan di perbatasan Tiongkok-India di Himalaya.

Menurut Tiongkok, mereka berkomitmen pada kebijakan pertahanan yang bersifat defensif dan menyebut upayanya untuk modernisasi pertahanan dan militer dibenarkan, masuk akal, terbuka dan transparan.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah