Sempat Ditangkap Polisi Israel di Rumahnya, Aktivis Palestina: Mereka Ingin Menyingkirkan Kami

- 7 Juni 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi Sheikh Jarrah.Dua aktivis Palestina buka suara usai ditangkap polisi Israel dengan beberapa tuduhan, yang disebut dua aktivis itu aksi untuk menyingkirkan mereka.
Ilustrasi Sheikh Jarrah.Dua aktivis Palestina buka suara usai ditangkap polisi Israel dengan beberapa tuduhan, yang disebut dua aktivis itu aksi untuk menyingkirkan mereka. /PIXABAY/hosny_salah

PR CIREBON – Aktivis asal Palestina Muna al-Kurd dan Mohammed al-Kurd telah dibebaskan dari tahanan, beberapa jam setelah mereka ditangkap oleh polisi Israel.

Dua aktivis itu berada di garis depan kampanye untuk menghentikan pengusiran warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah Yerusalem Timur yang diduduki Israel.

Usai dibebaskan, dua aktivis Palestina tersebut mengaku bahwa mereka tidak takut, bahkan setelah ditangkap oleh pihak Israel.

Baca Juga: Buka Suara Soal Koalisi yang Akan Menggulingkannya, PM Israel Netanyahu: Kecurangan Pemilu Terbesar

“Tidak peduli apa yang mereka lakukan untuk meneror dan menakut-nakuti kami, tidak ada penangkapan yang akan membuat kami takut,” kata Muna kepada wartawan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

“Kami akan tetap di rumah kami dan kami akan terus mempertahankan tanah tempat kami dilahirkan dan dibesarkan,” ia menegaskan.

Sementara itu, Mohammed juga menegaskan bahwa ia akan tetap melindungi rumahnya.

Baca Juga: Marvel Cinematic Universe Hadirkan Kit Harington untuk Perankan Superhero Baru yang Jauh Lebih Kuat dari Thor

"Kami tidak takut, kami tidak terintimidasi, kami akan terus berbicara menentang semua ketidakadilan ini, dan kami akan terus melindungi rumah kami," ujarnya.

Sebelumnya, Nabil al-Kurd, ayah dari kedua aktivis berusia 23 tahun itu, mengatakan Muna ditangkap setelah polisi menggerebek rumah mereka di Sheikh Jarrah.

Sedangkan Mohammed menyerahkan diri di kantor polisi setelah menerima panggilan.

Baca Juga: Wow, EXO Berhasil Cetak Rekor Pribadi Lewat Pre-Order Album 'Don't Fight The Feeling'

“Mereka ingin menyingkirkan kami dari Yerusalem, tapi kami tetap di sini,” kata Nabil al-Kurd kepada wartawan.

“Senjata orang Palestina adalah kamera, dan kata-kata, sedangkan tentara Israel bersenjata lengkap,” lanjutnya.

Komunitas Palestina mengatakan 10 orang terluka ketika pasukan Israel menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah pengunjuk rasa di luar kantor polisi yang menyerukan pembebasan para aktivis.

Baca Juga: Pesan Manis untuk 'Sepupu Kesayangan' Pangeran Harry dan Meghan Atas Kelahiran Lili, Putri Eugenie: Selamat!

Penangkapan para aktivis itu terjadi sehari setelah jurnalis Arab Al Jazeera, Givara Budeiri, ditangkap saat meliput demonstrasi di Sheikh Jarrah.

Budeiri dibebaskan beberapa jam kemudian setelah penangkapannya menuai kecaman global.

Pengacara Nasser Odeh mengatakan kedua aktivis itu menghadapi tuduhan telah melakukan tindakan yang mengganggu keamanan publik dan mengambil bagian dalam kerusuhan.

Baca Juga: Menurut Ahli, Ini 4 Makanan Populer yang Membuat Anda Lebih Cepat Menua

“Alasan penangkapan adalah karena kami mengatakan bahwa kami tidak akan meninggalkan rumah kami. Mereka ingin membungkam kami,” jelas Nabil al-Kurd.

Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan Muna dibawa dari rumah dengan tangan diborgol.

“Jangan takut,” dia terlihat memberi tahu keluarganya, saat dia dibawa keluar rumah oleh polisi Israel.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Sudah Mulai Cicil Perabotan Rumah Tangga, Bobby Rahman: Memang Sudah Direncakan

Polisi telah mengkonfirmasi penangkapan wanita berusia 23 tahun karena diduga berpartisipasi dalam gangguan publik di Sheikh Jarrah.

Mohammad al-Kurd, bersama saudara perempuannya, berada di belakang kampanye media sosial #SaveSheikhJarrah, melawan pengusiran warga Palestina dari rumah mereka.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah