NASA Luncurkan 2 Misi Ilmiah ke Venus, Guna Pelajari Atmosfer dan Karakteristik Geologi Planet 'Kembaran Bumi'

- 3 Juni 2021, 18:45 WIB
 Ilustrasi planet Venus/NASA meluncurkan dua misi yang bertujuan untuk mempelajari atmosfer dan fitur geologi planet Venus yang juga disebut sebagai kembaran Bumi.*
Ilustrasi planet Venus/NASA meluncurkan dua misi yang bertujuan untuk mempelajari atmosfer dan fitur geologi planet Venus yang juga disebut sebagai kembaran Bumi.* /pixabay/BrunoAlbino  

PR CIREBON - Pada Rabu 2 Juni 2021, NASA mengumumkan rencana untuk meluncurkan dua misi ilmiah baru ke Venus antara 2028 dan 2030.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, misi NASA tersebut merupakan yang pertama dalam beberapa dekade.

Misi NASA kali ini bertujuan untuk mempelajari atmosfer dan fitur geologi planet Venus yang juga disebut sebagai kembaran Bumi.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat ‘Hari Sepeda Sedunia 2021’, Cocok untuk Status di Media Sosial dan WhatsApp

Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mengatakan pihaknya memberikan sekitar 500 juta  USD untuk pengembangan masing-masing misi.

Diketahui ada dua misi yakni DAVINCI+ (kependekan dari Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble Gases, Chemistry and Imaging) dan VERITAS (singkatan untuk Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topografi dan Spektroskopi).

NASA menjelaskan, DAVINCI+ akan mengukur komposisi atmosfer Venus yang padat, berusaha meningkatkan pemahaman tentang bagaimana ia berevolusi.

Baca Juga: 3 Juni Hari Pasar Modal Indonesia, Berikut Daftar Hari-hari Besar Lainnya di Bulan Ini

Sementara VERITAS akan memetakan permukaan planet dari orbit untuk membantu menentukan sejarah geologisnya dan alasan ia berkembang sangat berbeda dari Bumi.

DAVINCI+, yang terdiri dari pesawat ruang angkasa terbang dan probe penurunan atmosfer, juga diharapkan mengembalikan gambar resolusi tinggi pertama dari karakteristik geologi unik di Venus yang disebut "tesserae".

Para ilmuwan percaya fitur tersebut mungkin sebanding dengan benua Bumi dan menyarankan bahwa Venus memiliki lempeng tektonik, menurut pengumuman NASA.

Baca Juga: Kembali Mendapat Kritikan, Gelaran Olimpiade Tokyo Disebut Tidak Normal oleh Penasihat Medis Senior Jepang

Di atas lanskap firasatnya terletak atmosfer tebal dan beracun yang terutama terdiri dari karbon dioksida, dengan awan tetesan asam sulfat.

Konsekuensinya adalah efek rumah kaca tak terkendali yang membakar permukaan Venus pada suhu setinggi 880 derajat Fahrenheit (471 Celcius), cukup panas untuk melelehkan timah.

Venus akhir-akhir ini kurang mendapat perhatian ilmiah daripada Mars, tetangga terdekat planet terdekat Bumi, dan tujuan tata surya lainnya.

Baca Juga: Simak! Spotify Hadirkan Fitur Terbaru Buat Penggunanya Merasa Lebih Indah

"Kami menghidupkan kembali program sains planet kami dengan eksplorasi intens dunia yang belum pernah dikunjungi NASA selama lebih dari 30 tahun," kata Thomas Zurbuchen, administrator terkait NASA untuk sains.

Pesawat ruang angkasa Magellan NASA, yang mencapai Venus pada tahun 1990, membuat peta global pertama permukaan Venus serta peta global medan gravitasi planet.

Pada tahun 1994, pesawat ruang angkasa Magellan dikirim untuk terjun ke permukaan Venus untuk mengumpulkan data tentang atmosfernya sebelum berhenti beroperasi.

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah