PR CIREBON – Olimpiade Tokyo yang akan digelar pada Juli mendatang terus mendatangkan polemik karena pandemi Covid-19 belum juga usai.
Baru-baru ini, penasihat medis paling senior di Jepang adalah pihak yang menentang gelaran Olimpiade Tokyo, menyebut tindakan itu tidak normal.
Penasihat medis senior itu menyebut bahwa gelaran Olimpiade Tokyo bisa berisiko terhadap warga Jepang dan khawatir pada sistem kesehatan di negara itu.
Baca Juga: Soal Duta PON XX, Arie Kriting: Angkat Satu Lagi Perempuan Asli Papua
Ia mengatakan bahwa Olimpiade Tokyo, yang akan dimulai pada 23 Juli setelah penundaan dari tahun lalu, akan membebani sistem perawatan kesehatan Jepang yang sudah mencatat rekor dalam kondisi kritis.
Hanya 2,7 persen populasi Jepang yang telah divaksinasi penuh, dan fase saat ini yang menargetkan orang dewasa yang lebih tua tidak dijadwalkan selesai sebelum Olimpiade Tokyo dimulai.
Meskipun demikian, laju infeksi baru telah melambat.
Berbicara kepada komite parlemen pada Rabu, 2 Juni 2021, penasihat medis Shigeru Omi mengatakan penyelenggara harus menjelaskan kepada publik mengapa mereka terus melakukan gelaran di tengah pandemi.