Diskriminasi Terhadap Minoritas Meningkat, Uni Eropa Soroti Etnis yang Digeledah Kepolisian

- 25 Mei 2021, 18:30 WIB
Uni Eropa menyoroti sikap kepolisian di berbagai negara yang menggeledah etnis di tengah diskriminasi terhadap minoritas meningkat.*
Uni Eropa menyoroti sikap kepolisian di berbagai negara yang menggeledah etnis di tengah diskriminasi terhadap minoritas meningkat.* /PIXABAY/Javier Robles

Ditemukan bahwa polisi di seluruh negara yang disurvei terdapat 27 negara anggota Uni Eropa ditambah Inggris dan Makedonia Utara yang paling sering menghentikan pria.

Lalu, pemuda, etnis minoritas, Muslim, atau orang yang tidak mengidentifikasi diri sebagai heteroseksual.

Kasus diskriminatif terhadap ras atau etnis terjadi ketika para polisi untuk menghentikan seseorang hanya karena perbedaan kasat mata di seluruh Eropa.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Tetap Lakukan Penyekatan di Wilayahnya Guna Antisipasi Covid-19

Persepsi paling umum di antara imigran dan keturunan imigran dari Asia Selatan di Yunani sebanyak 89 persen, Roma di Belanda sebanyak 86 persen, dan Portugal sebanyak 84 persen.

"Setiap orang memiliki hak untuk diperlakukan sama, termasuk oleh polisi," kata Michael O'Flaherty.

Pada tahun lalu, protes Black Lives Matter menggarisbawahi perlunya mengatasi rasisme dan diskriminasi yang terjadi di masyarakat.

Baca Juga: Harus Urus Kiano saat Paula Jalani Isolasi Mandiri, Baim Wong: Kalau Malam Dia Suka Nunjuk-nunjuk

Oleh karena itu, Michael O'Flaherty menegaskan bahwa masyarakat perlu membangun kembali kepercayaan di antara semua komunitas dan memastikan pemberhentian polisi selalu adil dan proporsional.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah