Menlu AS Anthony Blinken Dijadwalkan Segera Tiba di Israel, Sebut Upaya Perkuat Gencatan Senjata

- 25 Mei 2021, 12:30 WIB
Menlu AS Anthony Blinken dijadwalkan akan segera tiba di Israel dengan tujuan untuk memperkuat upaya gencatan senjata.
Menlu AS Anthony Blinken dijadwalkan akan segera tiba di Israel dengan tujuan untuk memperkuat upaya gencatan senjata. /Reuters/Leah Millis/REUTERS

PR CIREBON – Usai gencatan senjata, pasukan Israel menembak mati seorang penyerang dengan pisau di Yerusalem pada Senin, 24 Mei 2021 waktu setempat.

Hal itu diungkapkan polisi ketika diplomat utama Washington melakukan perjalanan ke Timur Tengah yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken, dijadwalkan tiba di Tel Aviv, Israel, pada Selasa pagi waktu setempat.

Baca Juga: Sergio Ramos dan Pemain Real Madrid Tidak Termasuk dalam Skuad, Ini Daftar Pemain Timnas Spanyol Euro 2020

Kedatangannya terjadi beberapa hari setelah gencatan senjata yang ditengahi Mesir menghentikan konflik antara Israel dan penguasa di Jalur Gaza, Hamas.

Presiden AS, Joe Biden, mengatakan utusan utamanya tersebut akan bertemu dengan para pemimpin Israel tentang komitmen kuat mereka terhadap keamanan Israel.

Selain itu, AS juga mengungkapkan bahwa mereka berupaya untuk membangun kembali hubungan dengan Palestina.

Baca Juga: Tweet Kontroversial Jurnalis yang Memuji Hitler Kembali Trending di Tengah Perang Kata-kata Israel Palestina

Dalam sebuah cuitan, Blinken mengatakan perjalanan itu bertujuan untuk mendukung upaya memperkuat gencatan senjata.

Meskipun Gaza dalam suasana tenang pada Senin kemarin, polisi Israel mengatakan seorang penyerang menikam dua pemuda Israel di Yerusalem sebelum polisi menembaknya hingga tewas.

Kantor berita Palestina WAFA mengidentifikasi korban tersebut sebagai seorang siswa sekolah menengah Palestina berusia 17 tahun dari Yerusalem timur yang diduduki.

Baca Juga: Ahmadinejad Kembali Mencalonkan Diri sebagai Presiden Iran, Apa Tanggapan Israel?

Pusat medis Hadassah di Yerusalem mengatakan sedang merawat dua pria berusia dua puluhan karena luka tusuk. Tentara mengidentifikasi salah satunya sebagai seorang tentara.

Konflik 11 hari dengan Hamas di Gaza memicu ketegangan antara orang Yahudi Israel dan warga Palestina di Israel, dan memperkuat protes di seluruh Tepi Barat yang diduduki.

Sementara itu, kelompok hak asasi Tahanan Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel menangkap 43 warga Palestina di Tepi Barat dan mencaplok Yerusalem timur.

Baca Juga: Isu Transfer Pemain Musim Panas: Cristiano Ronaldo, Erling Haaland, dan Harry Kane Dikaitkan Pindah ke Man Utd

Polisi Israel, yang beroperasi di Yerusalem timur, mengatakan bahwa mereka telah menangkap 1.550 tersangka dan telah mendakwa 150 selama dua minggu terakhir atas apa yang mereka sebut sebagai peristiwa kekerasan.

Pertikaian fatal itu terjadi tidak jauh dari lingkungan Yerusalem timur yang diduduki, Sheikh Jarrah, tempat protes reguler terhadap pengusiran warga Palestina dari rumah mereka demi pemukim Yahudi.

Sebelumnya, hubungan antara Washington dan Otoritas Palestina menjadi kacau di bawah pendahulu Biden, Donald Trump.

Baca Juga: Terjadi Tabrakan Kereta di Terowongan Dekat Menara Kembar Petronas Kuala Lumpur, Lebih dari 200 Warga Terluka

Donald Trump mengakui seluruh Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah langkah yang berbeda dengan konsensus internasional selama beberapa dekade.

“Blinken akan melanjutkan upaya pemerintah kami untuk membangun kembali hubungan dengan, dan mendukung, rakyat dan pemimpin Palestina, setelah bertahun-tahun diabaikan," kata Joe Biden.

Joe Biden juga mengatakan bahwa negaranya berkomitmen untuk membantu memberikan bantuan kemanusiaan dan mendukung rekonstruksi di Gaza dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta, 25 Mei 2021: Mimpi Buruk Bagi Aries, hingga Hal Negatif Gemini akan Terlihat

Perjalanan Blinken, selain pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas, akan membawanya ke Kairo untuk berkonsultasi dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan kemudian ke Amman untuk berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah