Kekurangan Kebutuhan Dasar dan Tak Ada Transportasi, Begini Kisah Warga Palestina di Pengungsian

- 18 Mei 2021, 19:15 WIB
Ilustrasi - Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan udara oleh Israel di Jalur Gaza bercerita tentang kekurangan kebutuhan dasar.
Ilustrasi - Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan udara oleh Israel di Jalur Gaza bercerita tentang kekurangan kebutuhan dasar. /Reuters/Mohamad Torokman

Baca Juga: Keluarga Rans Pergi ke Malang, Nagita Slavina dan Rafathar Kunjungi Istana Milik Juragan 99

Pengeboman Israel di Jalur Gaza yang terkepung telah menewaskan sedikitnya 201 warga Palestina, termasuk 58 anak-anak dan 35 wanita, menurut otoritas kesehatan Gaza. Lebih dari 1.300 lainnya terluka.

Israel telah melaporkan sedikitnya 10 orang, termasuk dua anak, tewas dalam serangan roket yang dilakukan oleh Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza.

Eskalasi dipicu ketika pasukan Israel menindak pengunjuk rasa di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, melukai ratusan warga Palestina.

Baca Juga: 'Perang Saudara' Pecah di Kota Lod Israel, Walikota Serukan Benjamin Netanyahu Tangani Situasi

Ketika Israel gagal memenuhi tenggat waktu Hamas untuk menarik pasukannya dari daerah sekitar kompleks masjid, Hamas menembakkan beberapa roket ke arah Yerusalem. Tak lama kemudian, Israel melakukan serangan udara di Gaza.

Menurut PBB, lebih dari 38.000 warga Palestina di Gaza telah mengungsi secara internal, dan mencari perlindungan di 48 sekolah UNRWA di seluruh wilayah pesisir.

Angka tersebut mencakup setidaknya 2.500 orang yang rumahnya hancur total dalam pemboman Israel.

Baca Juga: Cerita Saat Kunjungi Palestina, Annisa Pohan: Banyak Tentara Memperlihatkan Senjatanya

Dalam pernyataan singkatnya, juru bicara UNRWA Adnan Abu Hassan mengatakan badan tersebut telah mulai menyediakan beberapa kebutuhan dasar bagi keluarga pengungsi.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah