Kritik Tindakan Normalisasi dengan Israel, Menlu Palestina: Dukungan dan Partisipasi dalam Kejahatan

- 17 Mei 2021, 15:00 WIB
Menlu Palestina mengkritisi negara yang melakukan normalisasi dengan Israel tahun lalu, menyebut merupakan dukungan dalam kejahatan.
Menlu Palestina mengkritisi negara yang melakukan normalisasi dengan Israel tahun lalu, menyebut merupakan dukungan dalam kejahatan. /Pixabay/PublicDomainPictures /

PR CIREBON – Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina Riyad al-Maliki mengkritisi negara-negara yang bergerak untuk menormalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu.

Normalisasi itu dilakukan pada masa pemerintahan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), dan kini kekerasan kembali meningkat antara Palestina dan pasukan Israel.

"Normalisasi menuju sistem kolonial Israel tanpa mencapai perdamaian dan mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Arab dan Palestina merupakan dukungan untuk rezim apartheid dan partisipasi dalam kejahatannya," kata Maliki pada pertemuan darurat para menteri luar negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Minggu, 16 Mei 2021.

Baca Juga: Wajahnya Banyak Disamakan dengan Orang Lain, Arya Saloka: Gua Aja Mirip Ali Syakieb!

“Pendudukan kolonial ini harus dihadapi, dibongkar, diakhiri, dan dilarang. Normalisasi yang dipercepat baru-baru ini tidak akan berdampak pada sentimen dunia Arab atau mengubah penilaian mereka," tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Sejak kekerasan berkobar pada hari Senin, setidaknya 192 warga Palestina di Jalur Gaza telah tewas, termasuk 58 anak-anak.

Sementara itu, lebih dari 1.200 lainnya terluka. Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina.

Baca Juga: Hibur Sang Istri yang Sedang Mengandung, Caesar Hito Ajak Felicya Angelista Liburan ke Villa Mewah

Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak, dari ribuan rudal yang ditembakkan dari Gaza oleh Hamas dan kelompok Palestina lainnya, banyak di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x