PR CIREBON – Serangan udara oleh Israel di Jalur Gaza masih terus dilakukan hingga hari ini, menyebabkan banyak korban masyarakat sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Warga Palestina yang tinggal di Gaza berbagi pengalaman menyedihkan mereka terkait serangan udara oleh Israel itu.
Bukan hanya kehilangan sanak saudara, warga Palestina di Jalur Gaza juga kekurangan kebutuhan dasar mereka, termasuk makanan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Sekeluarga Pergi ke Malang Naik Jet Pribadi, Raffi: Mudah-mudahan Kita Punya
Suher al-Arbeed misalnya, yang menggendong bayinya yang baru lahir, Hasan, di lantai sebuah ruang kelas di Kota Gaza, membuat daftar kebutuhan dasar yang mereka kurang.
“Kami membutuhkan makanan, pakaian, selimut, kasur dan susu,” kata al-Arbeed, yang melahirkan dua minggu lalu, dalam wawancara telepon.
"Punggungku sakit karena tidur di atas selimut tipis di lantai. Saya harus meminta popok orang lain untuk anak saya," tambahnya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.
Wanita berusia 30 tahun itu adalah salah satu dari ratusan keluarga yang tinggal di utara dan timur Gaza yang meninggalkan rumah mereka pada Kamis malam, ketika tembakan artileri Israel yang hebat dan pemboman udara mengguncang tanah.