Serangan Roket Israel Terus Menghujani Pemukiman Gaza, Lebih dari 100 Orang Dinyatakan Meninggal

- 15 Mei 2021, 18:58 WIB
Tercatat lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat serangan roket Israel.
Tercatat lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat serangan roket Israel. /Mohammed Salem/REUTERS

PR CIREBON - Pertempuran antara Israel dan Hamas memasuki hari-hari yang paling menakutkan dan menjadi yang paling intens dalam beberapa tahun terakhir.

Konflik ini terus meningkat, dimana pasukan darat Israel diketahui sudah melakukan pergerakan di sepanjang daerah perbatasan sembari melakukan serangan udara di Gaza yang dikuasai Hamas.

Merespon hal tersebut tentara militan Palestina melakukan serangan balasan dengan menembakan roket dari Gaza.

Baca Juga: The Blue House Merilis Pernyataan Resmi Terkait Petisi untuk Pembatalan Drakor 'Snowdrop', Boleh Tayang?

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari video yang diunggah kanal Youtube SCMP tertanggal 14 Mei 2021, pasukan Israel sampai sekarang diketahui belum memasuki Gaza.

Pasukan militer Israel masih terhadang di daerah perbatasan Gaza dan dipastikan belum memasuki daerah kekuasaan Hamas.

Pasukan Israel mengungkapkan bahwa lebih dari 1.500 roket telah ditembakan oleh Hamas dari Gaza.

Baca Juga: Mengenang Birgaldo Sinaga, Ahok Ucapkan Terima Kasih Atas Jasanya

Namun berkat kecanggihan pertahanan misil Iron Dome, kebanyakan dari roket-roket tersebut dapat diantisipasi

Dilansir dari Daily Sabah, sejauh ini sudah ada peningkatan jumlah kematian warga Palestina akibat serangan Israel sebanyak delapan orang pada Sabtu pagi tadi sehingga total menjadi 144 korban jiwa.

Diantaranya adalah, enam anak dan dua wanita tewas dibunuh oleh pasukan Israel dalam serangan terbaru terhadap rumah warga sipil.

Baca Juga: Ratusan Ribu Kendaraan Diperiksa, 68.310 Diputarbalik saat Penyekatan Mudik Lebaran di Jadetabek

Sementera itu, jumlah korban yang terluka dikabarkan sudah melebihi 950 orang sejak Senin.

Menurut otoritas setempat di Gaza, satu-satunya yang selamat adalah bayi berusia dua bulan. Pihak otoritas mengungkapkan bahwa serangan ini lebih seperti pembantaian.

Di sisi lain, sayap militer Hamas, Brigade Izzeddin al-Qassam, mengumumkan bahwa Ashdod, Bersyeba, telah dihantam roket sebagai tanggapan atas serangan terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Shati.

Baca Juga: Efek Samping Utama Memakan Terlalu Banyak Oatmeal Menurut Penelitian

Hamas mengungkapkan kalau serangan tersebut sebagai bentuk balas dendam warga Palestina yang tewas di Tepi Barat yang diambil alih Israel.

Diketahui pasukan Israel telah melakukan 30 serangan udara antara Jumat malam dan Sabtu Pagi dengan menargetkan wilayah utara Gaza.

Kementerian Yayasan dan Urusan Agama Gaza menjelaskan dalam serangan tersebut Masjid Kuleybu dipastikan hancur total.

Baca Juga: Ariel Ceritakan Kepada Ari Lasso Tentang Asal Mula dan Arti Logo Noah

Pesawat-pesawat tempur Israel lanjutkan serangan udara hari Jumat di Jalur Gaza yang diblokade, menyebabkan kerusakan parah pada bangunan tempat tinggal warga.

Berdasarkan laporan dari Direktur Rumah Sakit Dar Al-Shifa, Dr. Mohammad Abu Selmia menjelaskan kebanyakan orang terluka datang ke tempat mereka dari Gaza.

Mereka terluka parah baik itu wanita, anak-anak dan lansia, dari segala umur.

Baca Juga: BTS Menjadi Artis Asia Pertama yang Muncul di Sampul Majalah Rolling Stone

Dr. Abu Selmia juga menambahkan kalau kebanyakan mereka mengalami luka-luka dari pecahan peluru meriam di seluruh tubuhnya.

Diantara korban juga ada anak-anak yang harus menjalani operasi amputasi di kaki atau tangannya.

Kebanyakan korban anak-anak yang datang dalam keadaan kritis sehingga harus mendapatkan tindakan operasi di bagian perut atau liver.

Baca Juga: Tsania Marwa Harus Rela Tak Bertemu Anak di Tahun Lebaran Ketiganya Pasca Bercerai dengan Atalarik Syach

Dr. Abu Selmia memastikan bahwa lebih dari 50 persen keadaan korban kritis dan terluka serius.

Ketegangan juga meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, lalu Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Damaskus sejak awal bulan puasa Ramadhan.

Hal tersebut bermula ketika pasukan keamanan Israel menyerang warga Palestina.

Ketegangan berpindah dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina (Hamas) bersumpah untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah jika mereka tidak berhenti.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: SCMP Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah