"Lockdown nasional akan membantu semua orang, dan penyebaran virus corona juga akan turun."
Kejadian yang terjadi di India telah mencengkeram perhatian dunia. Lonjakan itu seolah peringatan bagi negara-negara lain dengan sistem kesehatan yang rapuh.
Baca Juga: Mesir hingga Liga Arab Kutuk Keras Adanya Aksi Israel dalam Bentrokan di Masjid Al-Aqsa Palestina
Lonjakan kasus Covid-19 di India juga membebani upaya global untuk mengakhiri pandemi karena negara itu adalah produsen utama vaksin, tetapi terpaksa menunda ekspor suntikan.
Infeksi telah membengkak di India sejak Februari dalam bencana yang disebabkan oleh varian yang lebih menular serta keputusan pemerintah yang mengizinkan orang banyak berkumpul untuk festival keagamaan dan demonstrasi politik.
Pada Jumat, 7 Mei 2021, India melaporkan rekor harian baru 414.188 kasus yang dikonfirmasi dan 3.915 kematian tambahan.
Hitungan kematian harian resmi telah bertahan menjadi lebih dari 3.000 selama 10 hari terakhir.
Data itu menjadikan total lebih dari 21,4 juta infeksi Covid-19 dan lebih dari 234.000 kematian. Para ahli mengatakan bahkan jumlah korban yang dihitung bukan yang sebenarnya.
Selama sebulan terakhir, belasan dari 28 negara bagian federal India telah mengumumkan beberapa pembatasan, tetapi mereka gagal melakukan lockdown nasional yang diberlakukan tahun lalu yang oleh para ahli dianggap telah membantu menahan virus untuk sementara waktu.***