Amerika Serikat mengatakan pihaknya "sangat prihatin" tentang kekerasan dan ancaman penggusuran, dan melakukan kontak dengan para pemimpin di kedua belah pihak untuk mencoba dan mengurangi ketegangan.
Uni Eropa juga mendesak agar tenang. Dikatakan potensi penggusuran merupakan "perhatian serius", menambahkan bahwa tindakan tersebut "ilegal menurut hukum humaniter internasional dan hanya akan memicu ketegangan di lapangan.
Negara tetangga Yordania, yang berdamai dengan Israel pada tahun 1994 dan merupakan penjaga situs suci Muslim di Yerusalem, juga mengutuk tindakan Israel, seperti halnya kerajaan Teluk Bahrain, yang menormalisasi hubungan dengan Israel tahun lalu dalam kesepakatan yang ditengahi AS.
Israel dan Palestina bersiap menghadapi lebih banyak kerusuhan dalam beberapa hari mendatang.***