Baca Juga: Korupsi Uang Makan Kegiatan Santri, Mantan Kepala Dinas Syariat Islam Gayo Lues Jadi Tersangka
"Arab Saudi sangat perlu menemukan jalan keluar dari perang (Yaman) yang tidak populer dan tidak dapat dimenangkan," terang Elisabeth Kendall selaku peneliti senior dalam Studi Arab dan Islam di Oxford's Pembroke College.
Kerajaan telah mendesak kekuatan global untuk mencoba membawa Amerika Serikat dan Iran kembali ke kepatuhan penuh dengan pakta nuklir untuk mencapai kesepakatan yang lebih kuat dalam durasi yang lebih lama, dalam pembicaraan di Wina.
Madawi Al-Rasheed, profesor tamu di LSE Middle East Center, mengatakan mengesankan Biden adalah salah satu alasan Pangeran Mohammed mengubah wacana konfrontatifnya tentang Iran.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang bersumpah untuk menghancurkan Houthi ketika Riyadh melakukan intervensi di Yaman pada 2015 di kepala koalisi militer.
Selain itu, melunakkan retorikanya terhadap gerakan berpihak pada Iran yang telah meluncurkan serangan rudal dan drone ke kerajaan.
"Tidak ada keraguan bahwa Houthi memiliki hubungan yang kuat dengan rezim Iran, tetapi mereka adalah orang Yaman dengan naluri Arab Saudi," tandasnya mendesak kelompok itu untuk menerima kesepakatan gencatan senjata.***