Pemerintah AS dan parlemen Belgia, Belanda, dan Kanada menuduh Beijing melakukan genosida, meskipun Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau enggan menggunakan istilah tersebut.
Lebih dari 1 juta orang telah dikurung di kamp-kamp di Xinjiang, menurut pemerintah dan peneliti asing.
Pihak berwenang di sana dituduh melakukan kerja paksa, pengendalian kelahiran paksa sistematis dan penyiksaan di kamp-kamp interniran massal.
Pemerintah Tiongkok dengan tegas menolak keluhan pelanggaran dan mengatakan kamp-kamp itu untuk pelatihan kerja guna mendukung pembangunan ekonomi dan memerangi radikalisme Islam.
Pemerintah menekan merek pakaian dan sepatu asing untuk membalikkan keputusan berhenti menggunakan kapas dari Xinjiang karena laporan kemungkinan kerja paksa di sana.
Baca Juga: Rumor Mengenai Paul Pogba Membuat Man Utd Bersiap Menebus Klausul Pemain Liga Spanyol Berikut
Perdana Menteri Boris Johnson telah menghadapi tekanan yang meningkat dari dalam pemerintahan Konservatifnya sendiri untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap Beijing atas pelanggaran hak asasi manusia.
Anggota parlemen Inggris telah berulang kali mencoba untuk mendorong RUU yang bertujuan untuk memberikan Pengadilan Tinggi hak untuk memutuskan apakah suatu negara melakukan genosida.
Pada akhirnya memblokir kesepakatan perdagangan Inggris dengan Tiongkok tetapi langkah tersebut dikalahkan oleh pemerintah.