Hal tersebut mengungkapkan bahwa 57% dari mereka yang bekerja di luar rumah mengatakan bahwa mereka tidak merasa aman di tempat kerja.
Sementara, 52% mengatakan, majikan mereka belum melakukan atau tidak mengikuti penilaian risiko meskipun ada persyaratan hukum untuk melakukannya.
Ditemukan bahwa dari sepertiga wanita hamil yang bekerja di luar rumah, tiga perempat wanita hamil mengatakan bahwa mereka tidak dapat menjaga jarak secara sosial di tempat kerja.
Baca Juga: Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Zubairi Djoerban: Saya Sangat Khawatir
Hanya 4% dari semua wanita hamil yang diskors dari pekerjaan dengan gaji penuh atas dasar keamanan.
"Pemerintah harus berbuat lebih banyak untuk memastikan wanita hamil terlindungi dari penularan Covid-19," kata Boateng.
Boateng berharap, tidak ada keluarga lain yang merasakan hal yang dilaluinya selama 12 bulan terakhir.
Baca Juga: Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Akibatkan Korban Meninggal, Polri Ungkap Adanya Tindak Pidana
Kepala kampanye 'Pregnant Then Screwed' Joeli Brearley mengatakan kematian Mary Agyapong akan mengubah pedoman bagi wanita hamil untuk memastikan orang lain terlindungi dengan lebih baik dari Covid-19.