Berkaca dari Kasus Mary Agyapong, Wanita Hamil Butuh Keamanan dari Covid-19 di Tempat Kerja

- 22 April 2021, 12:45 WIB
Lima wanita hamil melakukan kampanye soal keamanan dari Covid-19 di tempat kerja, usai ibu hamil meninggal dunia karena tertular Covid-19.*
Lima wanita hamil melakukan kampanye soal keamanan dari Covid-19 di tempat kerja, usai ibu hamil meninggal dunia karena tertular Covid-19.* /pexels/negativespace

Joeli mengungkapkan, pemerintah membutuhkan sembilan bulan untuk mengeluarkan panduan khusus bagi wanita hamil di tempat kerja tetapi perusahaan masih belum mematuhinya.

"Pada akhirnya, kurangnya perlindungan yang memadai ini, dan kurangnya penegakan hukum, membahayakan nyawa para wanita dan bayi mereka.” pungkasnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Makan Bawang dan Garam Bisa Ubah Positif Covid-19 Menjadi Negatif?

Menurut studi Royal College of Obstetricians and Gynecologists di Inggris menunjukkan, meski wanita hamil tidak memiliki gejala atau gejala ringan, wanita hamil mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah.

Kemudian, menurut JVCI, wanita hamil yang terkena infeksi Covid-19 bergejala 2-3 kali lebih memungkinkan setelah melahirkan bayi mereka secara prematur.

Oleh karena itu, Joeli mengatakan, kampanye 'Pregnant Then Screwed' terus menyerukan kepada pemerintah untuk memastikan semua perusahaan menangguhkan wanita hamil dengan bayaran penuh jika mereka tidak dapat menjaga mematuhi panduan pemerintah.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x