Ingin Jadi Negara Bebas Rokok, Selandia Baru Bakal Larang Generasi Muda Beli Produk Tembakau

- 18 April 2021, 14:00 WIB
Selandia Baru rencakanan larangan rokok bagi generasi muda.*
Selandia Baru rencakanan larangan rokok bagi generasi muda.* /Pixabay/Gerd Altmann

PR CIREBON - Selandia Baru sedang mempertimbangkan untuk menghentikan secara bertahap penjualan tembakau legal (larangan merokok) kepada kelompok usia di bawah 18 tahun.

Anggota parlemen sedang mempertimbangkan rencana batas usia dalam pembelian produk tembakau karena Selandia Baru bertujuan untuk menjadi negara bebas rokok pada tahun 2025.

Dalam proposal, pemerintah mengatakan kebijakan ‘generasi bebas rokok’ akan melarang penjualan ke orang yang berusia di bawah 18 tahun.

 Baca Juga: Bagimana Cara Membuat Pacar Melupakan Mantan? Simak Nasihat Cinta Seputar Pacar dan Mantannya

Selain itu, akan ada pembatasan pasokan produk tembakau di tempat umum.

Pembatasan umur dalam membeli produk tembakau tersebut nantinya akan menyesuaikan dengan tanggal diberlakukannya kebijakan.

“Misalnya, jika undang-undang dimulai pada 1 Januari 2022, maka orang yang berusia di bawah 18 tahun pada saat itu atau mereka yang lahir setelah 1 Januari 2004 tidak akan pernah dapat membeli produk tembakau yang dihisap secara sah,” demikian dokumen tersebut, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Independent.

 Baca Juga: Ramalan Cinta Akhir Pekan, 18 April 2021: Leo, Virgo, dan Cancer Bicarakan Keraguanmu

Pemerintah juga mempertimbangkan larangan rokok filter, mengurangi jumlah nikotin dalam produk tembakau dan membatasi jumlah tempat yang dapat menjual rokok.

Menteri kesehatan asosiasi juga sedang mempertimbangkan penetapan harga minimum untuk produk tembakau.

Cancer Society Selandia Baru menyambut baik proposal tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka akan membantu dan mendukung upaya pemerintah.

 Baca Juga: Tidak Perlu Khawatir! Siklon Tropis Surigae Tidak Memengaruhi Cuaca di Jabodetabek, Simak Penjelasan BMKG

“Proposal ini lebih dari sekadar membantu orang untuk berhenti (merokok). Pemerintah menunjukkan komitmen untuk mencegah kaum muda mulai merokok dan menurunkan tingkat merokok,” kata kepala eksekutif Cancer Society, Lucy Elwood.

“Tembakau adalah produk konsumen paling berbahaya dalam sejarah dan perlu dihentikan secara bertahap,” tambahnya.

Partai sayap kanan ACT Selandia Baru mengkritik proposal tersebut, dengan mengatakan mereka akan mempengaruhi orang miskin secara tidak proporsional.

 Baca Juga: Ramalan Cinta Akhir Pekan, 18 April 2021, Aries, Taurus, Gemini: Saat yang Tepat Untuk Membagikan Perasaan

"Perokok Selandia Baru yang paling tidak mampu akan membelanjakan lebih banyak (uang) untuk kebiasaan (merokok) mereka dan pada gilirannya merugikan orang-orang di sekitar mereka jika pemerintah mengamanatkan lebih rendah nikotin," kata juru bicara pembangunan sosial dan anak-anak ACT, Karen Chhour, dalam sebuah pernyataan.

Advokat anti-rokok untuk suku Maori, Shane Kawenata Bradbrook mengatakan perubahan tersebut tentu akan menjadi awal dari berakhirnya produk tembakau di Selandia Baru.

 Baca Juga: Parlemen Amerika Serikat Memanas! Muncul Kaukus Pro Donald Trump Gaungkan Tradisi Politik ‘Anglo-Saxon'

“Sudah terlalu lama industri tembakau membuat kecanduan rakyat kami (suku Maori),” kata dia.

Shane juga mendukung kebijakan tersebut karena orang Maori termasuk yang cukup banyak angka kematiannya akibat rokok atau produk tembakau.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x