Bank Dunia Sebut 50 Persen Warga Lebanon Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

- 5 April 2021, 15:24 WIB
Bank Dunia mengatakan sekarang ini warga Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan.*
Bank Dunia mengatakan sekarang ini warga Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan.* /Pixabay/Aamiraimer

PR CIREBON - Hampir 50 persen warga Lebanon saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.

Wakil Presiden Kelompok Bank Dunia untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Ferid Belhaj mengatakan, negara Lebanon di ambang kebangkrutan.

Ferid Belhaj mengatakan Bank Dunia tersebut menawarkan untuk memberikan sebesar ratusan juta dolar AS untuk Lebanon.

Baca Juga: Ramai-ramai Pose Telanjang di Balkon Apartemen, Sekelompok Wanita Ditangkap Aparat

Maksud dari bantuan adalah untuk mendukung jaringan perlindungan sosial bagi keluarga yang paling rentan.

Itu pun jika ada jaminan transparansi dalam memberikan dana kepada mereka yang berhak untuk menerimanya.

Lebanon saat ini mengalami krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Ditanya Siapa Calon Istrinya Saat Acara Pernikahan Atta dan Aurel, Robby Purba Tunjuk Ayu Ting Ting

Krisis tersebut disebabkan oleh korupsi dan kesalahan manajemen selama beberapa dekade.

Disebutkan, itu karena adanya sistem sektarian dan ketidakstabilan politik Lebanon.

Krisis itu diperburuk oleh pandemi virus korona dan ledakan besar di Pelabuhan Beirut Agustus lalu, yang menyebabkan 300.000 orang mengungsi, lebih dari 2.000 orang terluka, dan sedikitnya 200 orang tewas.

Baca Juga: Seekor Anjing di Taiwan Lakukan Aksi Heroik, Rela Mati Digigit Ular Demi Lindungi sang Majikan

Komunitas internasional telah meminta kelas politik Lebanon untuk mengesampingkan perpecahan sektarian dan politik.

Selain itu, memfasilitasi pembentukan pemerintahan yang independen, yang mampu melakukan reformasi yang diperlukan untuk membuka bantuan.

Belhaj menambahkan bahwa tidak ada reformasi ekonomi yang disepakati dengan pemerintah dan parlemen Lebanon telah dilaksanakan.

Baca Juga: Pray For NTT dan NTB, Presiden Jokowi Instruksikan Jajaran Terkait Lakukan Penanganan Cepat dan Baik

“Reformasi yang telah kita diskusikan dengan Lebanon selama bertahun-tahun belum dilaksanakan," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Arabiya.

"Ini membuat kami mempertanyakan keterpercayaan mereka yang berkuasa," ujarnya menambahkan.

Ia juga menekankan perlunya membuka perekonomian kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara kepada sektor swasta.

Baca Juga: Catat Sejarah, Orang Kulit Berwarna Sapu Empat Kategori dalam SAG Awards 2021

“Pandemi virus corona telah menyebabkan tingginya tingkat hutang secara global untuk merangsang perekonomian dan mendukung usaha kecil dan sektor kesehatan," ucapnya.

Ia melanjutkan, hal itu merupakan hal positif dan investasi dalam perekonomian.

Kecuali di beberapa negara yang mengalami tata kelola yang lemah dan salah urus, seperti Lebanon dan Tunisia.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x