Sekjen PBB: Situasi di Suriah Mengarah ke 'Tak Ada Perang, Tak Ada Perdamaian'

- 31 Maret 2021, 16:36 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan situasi di Suriah saat ini pasca konflik 10 tahun.*
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan situasi di Suriah saat ini pasca konflik 10 tahun.* /twitter @antonioguterres

PR CIREBON - Situasi di Suriah saat ini setelah mengalami konflik selama 10 tahun bergerak ke situasi "tidak ada perdamaian, tidak ada perang".

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada pertemuan informal Majelis Umum PBB dalam rangka peringatan sepuluh tahun sejak konflik Suriah dimulai.

"Izinkan saya tegaskan sejak awal bahwa tidak akan ada solusi militer untuk konflik di Suriah," katanya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Russian News Agency pada Rabu, 31 Maret 2021.

Baca Juga: 8 Selebriti Barat yang Terkenal Pintar Memiliki Zodiak Capricorn, dari Michelle Obama hingga David Bowie

"Namun, situasinya terus mengarah ke salah satu dari 'tidak ada perang, tidak ada perdamaian'," ujarnya menambahkan.

Guterres menekankan bahwa konflik selama satu dekade itu salah urus, yang menimbulkan krisis keuangan regional, sanksi, dan pandemi Covid-19.

Dia mengatakan, semua itu telah menyebabkan kehancuran ekonomi Suriah dan melonjaknya tingkat kemiskinan.

Baca Juga: Digugat Rizky Febian dengan Tuduhan Penggelapan Aset, Kuasa Hukum Teddy: Kita Akan Buktikan di Kepolisian

"Sembilan dari sepuluh warga Suriah sekarang hidup dalam kemiskinan, dengan 60 persen populasi berisiko kelaparan tahun ini," ucapnya.

Guterres menyatakan, itu adalah jumlah tertinggi yang pernah ada dalam sejarah konflik Suriah.

"Suriah adalah krisis pengungsi terbesar di dunia," tambahnya.

Baca Juga: Data Mentah Asal Usul Covid-19 Sulit Didapatkan Penyelidik WHO, Sebut Dirahasiakan oleh Tiongkok

Bantuan Lintas Batas

Mekanisme pengiriman bantuan kemanusiaan lintas batas ke Suriah, harus diperpanjang setidaknya satu tahun lagi.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa mengirimkan rata-rata 1.000 truk bantuan per bulan pada 2020," katanya.

Guterres menjelaskan, bantuan tersebut melintasi perbatasan dari Turki ke Idlib, dan menjangkau 2,4 juta orang setiap bulan sepanjang tahun.

Baca Juga: Sekolah Kecam Polisi AS yang Borgol dan Ancam Pukul Bocah 5 Tahun Karena Bolos: Tidak Ada Alasan

Menurutnya, konvoi lintas garis, meskipun dikerahkan secara teratur, tidak dapat meniru ukuran dan cakupan operasi tersebut.

"Dan meskipun ada upaya signifikan dan berkelanjutan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, kami belum berhasil menciptakan kondisi untuk mengerahkan konvoi pertama dari Damaskus ke barat laut Suriah," bebernya.

Disampaikan, respons lintas batas skala besar selama 12 bulan tambahan tetap penting untuk menyelamatkan nyawa.

Baca Juga: Resep Membuat Jus Semangka yang Segar, Cocok Diminum saat Musim Panas

Kepala PBB menggarisbawahi bahwa membatalkan mekanisme ini akan secara khusus.

Selain itu, akan mengakhiri rencana distribusi vaksin Covid-19 PBB untuk jutaan orang di barat laut Suriah.

"Dan sangat mengurangi operasi kemanusiaan yang penting," katanya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: TASS Rusian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x