Vladimir Putin Tidak Akan Biarkan Amerika Bicara dari Posisi yang Memaksa

- 30 Maret 2021, 19:51 WIB
Presiden Rusia mengingatkan Amerika Serikat untuk tidak bebricara soal kekuatan mereka dengan posisi yang memaksa.*
Presiden Rusia mengingatkan Amerika Serikat untuk tidak bebricara soal kekuatan mereka dengan posisi yang memaksa.* /Reuters/CHARLES PLATIAU/REUTERS

PR CIREBON - Rusia tidak akan membiarkan Amerika Serikat (AS) atau negara lain berbicara dari posisi yang dipaksa.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam wawancaranya dengan surat kabar lokal.

Dia mengatakan, Amerika Serikat terus mengulang perkataan bahwa mereka dari posisi kekuatan mereka.

Baca Juga: Seorang Ibu Hasilkan Sekitar Rp51 Juta Sebulan Hanya Jualan Video Dirinya sedang Kentut di Internet

"Amerika terus mengulangi seperti mantra: kami akan berbicara dengan semua orang dari posisi kekuatan," katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Russian News Agency pada Selasa, 30 Maret 2021.

Dia menegaskan tidak akan membiarkan Amerika atau pihak manapun berbicara seperti itu kepada pemimpin Rusia.

"Baik (Presiden Rusia Vladimir Putin) maupun siapa pun dalam kepemimpinan Rusia tidak akan membiarkan Amerika atau orang lain berbicara kepada kami seperti ini. Ini sudah diatur," ujar Peskov.

Baca Juga: Batal Menikah, Ivan Gunawan Heran Ayu Ting Ting Sebagai Pihak Wanita Harus Bayar Vendor

Dia membicarakan kemungkinan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Washington.

Peskov mencatat bahwa dia tidak ingin berbicara tentang "skenario ekstrim."

Ketika mengomentari langkah untuk mengundang Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov ke Moskow untuk konsultasi.

Baca Juga: Gisel Buka Suara Usai Dituduh Tidak Tahu Malu: Itu 'kan Sudut Pandang Setiap Orang

Juru Bicara Kremlin mencatat bahwa itu tentang meninjau hubungan Rusia-AS di bawah pemerintahan AS yang baru.

Menurut Peskov, masih ada masalah yang bisa dibahas Rusia dan Amerika Serikat, termasuk "stabilitas strategis, pengendalian senjata, dan upaya penyelesaian konflik kawasan".

Secara khusus, dalam kata-katanya, ada kebutuhan untuk membahas Rencana Aksi Bersama Komprehensif tentang program nuklir Iran dan masalah global lainnya.

Baca Juga: Kesal Tanaman Sayur Dirusak Kucing Tetangga, Pria Ini Tega Bunuh dengan Menenggelamkannya

Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan dalam sebuah wawancara dengan ABC News bahwa pihak berwenang Rusia harus membayar harga atas dugaan campur tangan dalam pemilihan AS.

Selain itu, ketika ditanya apakah dia menganggap Putin sebagai "pembunuh", Biden menjawab dengan tegas menyetujui hal tersebut.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS kemudian mengatakan, bagaimanapun, bahwa Washington berencana untuk mempertahankan kerja sama dengan Moskow di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Baca Juga: Diskusi dengan Arab Saudi, Rusia Bahas Masalah Mendesak Soal Suriah

Duta Besar Rusia untuk AS diundang ke Moskow untuk berkonsultasi setelah pernyataan ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: TASS Rusian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x