PBB Ajak Donatur Internasional Galang Dana Demi Tangani Kondisi Kelaparan di Suriah Akibat Perang Saudara

- 30 Maret 2021, 10:59 WIB
Orang-orang berjalan melewati bangunan yang rusak di Douma, di pinggiran timur Damaskus, Suriah 9 Maret 2021-  PBB mengajak donatur internasional untuk membantu korban perang saudara Suriah yang kini kondisinya memprihatinkan.*
Orang-orang berjalan melewati bangunan yang rusak di Douma, di pinggiran timur Damaskus, Suriah 9 Maret 2021- PBB mengajak donatur internasional untuk membantu korban perang saudara Suriah yang kini kondisinya memprihatinkan.* /Reuters/Omar Sanadiki

PR CIREBON - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akan mendesak donatur internasional untuk membantu korban perang saudara Suriah.

PBB berjanji akan menggalang dana mencapai 10 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp144.734.000.000.000.

Hal ini disampaikan PBB pada hari Selasa 30 Maret 2021, yang sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters.

Baca Juga: Miliki Kakak Seorang Penyanyi Terkenal, Begini Pendapat dan Penilaian Rizwan Fadilah Terhadap Rizky Febian

Dikerahui, banyak warga Suriah yang melarikan diri dari satu dekade perang saudara di tengah pandemi Covid-19.

PBB mengatakan, kebutuhan akan dukungan kemanusiaan tidak pernah sebesar itu. 

Dalam konferensi tahunan kelima untuk menjaga pengungsi Suriah dari kelaparan, acara yang diselenggarakan oleh Uni Eropa akan mencari 4,2 miliar dolar Amerika Serikat untuk orang-orang di Suriah dan 5,8 miliar dolar Amerika Serikat untuk pengungsi dan tuan rumah mereka di Timur Tengah.

Baca Juga: Tak Ingin Sebut Nama Mantan Suami, Kalina Ocktaranny Akui Lelah Terus Dikaitkan dengan Deddy Corbuzier

Sekitar 24 juta orang membutuhkan bantuan dasar, meningkat empat juta selama setahun terakhir dan jumlah tertinggi sejak penumpasan pengunjuk rasa pro-demokrasi oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad pada 2011 menyebabkan perang saudara.

“Sudah sepuluh tahun keputusasaan dan bencana bagi warga Suriah,” kata Kepala Bantuan PBB Mark Lowcock.

“Sekarang kondisi kehidupan yang menurun, penurunan ekonomi dan Covid-19 mengakibatkan lebih banyak kelaparan, kekurangan gizi dan penyakit. Ada lebih sedikit pertempuran, tapi tidak ada keuntungan perdamaian,” terangnya.

Baca Juga: Acara HUT Dahsyat Tampilkan Pemain Ikatan Cinta, Penulis Skenario Kritik: Konsep Acaranya Gimana, sih?

Pertempuran antara pasukan tentara Suriah dan pemberontak telah mereda sejak kesepakatan setahun lalu.

Mereka mengakhiri kampanye pemboman yang dipimpin Rusia yang telah membuat lebih dari satu juta orang mengungsi.

Akan tetapi, serangan udara Rusia bersama dengan militer yang didukung Iran dan Suriah, terus menyerang pos-pos pemberontak.

Baca Juga: Sakitnya Kambuh Saat Liburan Bersama Keluarga Besar, Ashanty Tunjukkan Sampel Darah: Diambil Sebanyak itu

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres akan berpidato di konferensi pada hari Selasa 30 Maret 2021.

Tanggal 10 Maret 2021 lalu, menandai satu dekade konflik, ia mengatakan Suriah adalah "mimpi buruk yang hidup", di mana sekitar setengah dari anak-anak tidak pernah hidup sehari tanpa perang dan 60 persen warga Suriah berisiko kelaparan.

Dalam pernyataan terpisah, Gerakan Palang Merah Bulan Sabit Merah meminta donatur internasional untuk membantu membangun kembali Negara Suriah.

Baca Juga: Kembali Singgung Formula E, Ferdinand Hutahaean: Masa 3 Tahun Jadi Gubernur Tak Lihat Realita Sekolah Rusak?

Terutamanya untuk memperbaiki layanan kesehatan, air dan listrik yang kritis.

"Infrastruktur kami rusak," kata Khaled Hboubati, Masyarakat Bulan Sabit Merah Suriah.

Membangun kembali kota-kota yang hancur akan membutuhkan miliaran dolar lebih banyak dan tidak dapat dimulai sampai kekuatan-kekuatan yang terlibat dalam konflik, termasuk Rusia dan Iran, membantu menyetujui penyelesaian damai.

Baca Juga: Demi Alasan Keamanan, Kanada Tangguhkan Vaksin AstraZeneca untuk Orang di Bawah Usia 55 Tahun

Hal ini dikatakan oleh Uni Eropa, yang menjadi tuan rumah konferensi tersebut.

Kepala Komite Palang Merah Internasional Peter Maurer mendesak kekuatan dunia untuk mencapai kesepakatan damai atau menghadapi lebih banyak lagi konferensi donor tahunan untuk Suriah.

“Kemanusiaan ada di sini untuk membantu tetapi tanggung jawab akhir terletak pada pihak-pihak yang berkonflik,” pungkasnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x