“Sudah sepuluh tahun keputusasaan dan bencana bagi warga Suriah,” kata Kepala Bantuan PBB Mark Lowcock.
“Sekarang kondisi kehidupan yang menurun, penurunan ekonomi dan Covid-19 mengakibatkan lebih banyak kelaparan, kekurangan gizi dan penyakit. Ada lebih sedikit pertempuran, tapi tidak ada keuntungan perdamaian,” terangnya.
Pertempuran antara pasukan tentara Suriah dan pemberontak telah mereda sejak kesepakatan setahun lalu.
Mereka mengakhiri kampanye pemboman yang dipimpin Rusia yang telah membuat lebih dari satu juta orang mengungsi.
Akan tetapi, serangan udara Rusia bersama dengan militer yang didukung Iran dan Suriah, terus menyerang pos-pos pemberontak.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres akan berpidato di konferensi pada hari Selasa 30 Maret 2021.
Tanggal 10 Maret 2021 lalu, menandai satu dekade konflik, ia mengatakan Suriah adalah "mimpi buruk yang hidup", di mana sekitar setengah dari anak-anak tidak pernah hidup sehari tanpa perang dan 60 persen warga Suriah berisiko kelaparan.
Dalam pernyataan terpisah, Gerakan Palang Merah Bulan Sabit Merah meminta donatur internasional untuk membantu membangun kembali Negara Suriah.