Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Olga Chemodanova mengatakan, bahwa di antara berbagai pelanggaran ketertiban umum adalah barisan penjaga dari satu orang.
Namun demikian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa tidak ada pertemuan massal tanpa izin yang tercatat di negara itu sepanjang hari.
Baca Juga: Nekat Beli iPhone Murah Secara Online, Remaja di Thailand Justru Dikirim Ponsel Sebesar Meja
Demonstrasi nasional melanda Belarusia setelah pemilihan presiden 9 Agustus.
Menurut hasil resmi Komisi Pemilihan Umum Pusat, Presiden petahana Alexander Lukashenko menang telak, mengumpulkan 80,10 persen suara.
Saingan terdekatnya dalam pemilihan, Svetlana Tikhanovskaya, berada di urutan kedua, dengan 10,2 persen duara.
Namun, dia menolak untuk mengakui hasil pemilu, dan meninggalkan Belarusia menuju Lituania.
Setelah hasil jajak pendapat diumumkan terlambat pada 9 Agustus, protes massal meletus di pusat kota Minsk dan kota-kota Belarusia lainnya.
Selama periode awal pasca pemilihan, aksi unjuk rasa menjadi bentrokan sengit antara pengunjuk rasa dan polisi.