Baca Juga: Ungkap Kedok Dukun yang Jual Jenglot Penarik Rezeki, Deddy Corbuzier Datangkan Pesulap Merah
Setelah ia melakukan hal itu, Suster Ann Roza Nu Tawng didatangi oleh seseorang polisi dan berkata bahwa mereka tidak akan menembak para demonstran.
Namun, ia tidak percaya begitu saja lantaran ia sudah melihat langsung bahwa banyak demonstran yang ditembak mati oleh polisi Myanmar.
Kemudian, ia membawa seorang pengunjuk rasa ke klinik untuk mendapatkan perawatan, namun tiba-tiba ada polisi yang menghampiri dan menangkap para demonstran ketika terjatuh.
Baca Juga: Singgung Nasib Partai Demokrat Ditangan Moeldoko, Saiful Mujani: Lonceng Kematian Semakin Kencang
Baca Juga: Partai Demokrat Diguncang Badai, Dede Yusuf: Kita Harus Lebih Solid dan Kompak
Namun, ketika itu ia langsung menghentikan polisi dan meminta untuk tidak menangkap para demonstran. Sampai akhirnya polisi itu menuruti ucapannya.
Ketika menyaksikan itu semua, ia berpikir bahwa polisi bukanlah pelindung untuk rakyat.
Lebih lanjut, menurutnya, militer dan polisi Myanmar tidak hanya melakukan aksi brutal kepada para demonstran, tetapi ia melihat ada ambulans yang dihancurkan dan petugas medis yang dipukuli dengan senjata.