Beijing membantah klaim tersebut, tetapi Washington mengecam tes tersebut sebagai sebuah tindakan tidak bermartabat.
Sebagai tanggapan, seorang dokter bernama Lu Hongzhou mengatakan kepada media pemerintah bahwa pengunjung dapat memberikan sampel kotoran di bandara.
Baca Juga: dr. Tirta Surati Presiden Jokowi, Suarakan Aspirasi Masyarakay yang Terdampak Pandemi Covid-19
Tes usap di bandara Tiongkok adalah bagian dari penyesuaian ilmiah Partai Komunis yang bertujuan untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Prosedurnya melibatkan memasukkan kapas sekitar tiga sampai lima sentimeter ke dalam anus dan memutarnya dengan lembut.
Sama seperti metode dari hidung, kapas tersebut kemudian dikeluarkan sebelum ditempatkan di dalam wadah sampel.
Seluruh prosedur dikatakan memakan waktu sekitar 10 detik, menurut Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok.
Bulan lalu, Tiongkok sempat mengklarifikasi perihal kabar negatif mengenai orang yang tidak bisa menggerakan tubuh bagian bawah mereka setelah di tes Covid-19 melalui anus.
Klarifikasi itu dilakukan setelah ada video palsu yang menunjukkan orang-orang berjalan dengan kaki kaku seperti burung yang tidak bisa terbang setelah di tes dengan metode tersebut.***