Pada persidangan itu, Abu Walaa duduk dengan tenang di mimbar pengadilan dengan mengenakan kaus abu-abu yang menutupi kepalanya.
Ia mengenakan T-Shirt putih dan masker wajah yang menutupi bagian jenggot hitam panjang saat dia menunggu putusan dan pemeriksaan di balik bilik kaca.
Baca Juga: Buah Anggur Ternyata Berkhasiat untuk Membuat Kulit Cantik dan Bercahaya, Ini Penjelasannya
Para terdakwa telah memilih untuk diam selama persidangan dan tidak mengajukan permohonan.
Awalnya merupakan cabang dari al Qaeda, ISIS menguasai sebagian besar Irak dan Suriah dari tahun 2014.
Mereka memberlakukan aturan garis keras dengan pemenggalan kepala publik dan serangan oleh pendukung di luar negeri.
Baca Juga: Pertama Kalinya! Populasi Penduduk Korea Selatan Dikabarkan Alami Penurunan di Tahun 2020
Kelompok itu dikalahkan oleh koalisi militer pimpinan AS yang pada 2019 merebut wilayah terakhirnya di Suriah.
“Orang-orang itu telah mengadakan pelajaran agama di mana calon yang akan direkrut diberi materi Islam yang radikal,” kata jaksa, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Jaksa yakin Abu Walaa berkhotbah di Masjid Fussilet di Berlin, yang dihadiri oleh pencari suaka yang gagal dan menewaskan 12 orang di pasar pada hari Natal di ibu kota Jerman tahun lalu.***