PR CIREBON- Berdasarkan data Pemerintah Korea Selatan pada Rabu, 24 Februari 2021 melaporkan penurunan pertama kalinya dalam populasi di negara ginseng itu pada tahun 2020.
Diketahui, penurunan populasi Korea Selatan itu dikarenakan jumlah kematian melebihi jumlah bayi baru lahir, di tengah penuaan yang cepat dan tingkat kelahiran rendah yang kronis di negara itu.
Menurut data awal yang disediakan oleh Statistik Korea Selatan, jumlah bayi baru lahir mencapai angka rekor terendah 272.400 tahun lalu, turun 10 persen, atau 30.300, dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Terjadi Pembunuhan Warga Palestina oleh Tentara Israel, Dianggap Extrajudicial Execution
Sementara itu, angka kematian pada tahun lalu mencapai angka tertinggi sepanjang masa, yakni sebanyak 305.100 orang meninggal, naik 3,4 persen atau setara 10.000, dari tahun sebelumnya.
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari The Korea Times, hal Ini mengakibatkan terjadinya penurunan sebanyak 33.000 penduduk di negara itu.
Jumlah kematian yang melebihi jumlah bayi yang baru lahir ini disebut fenomena "salib mati" untuk pertama kalinya sejak 1970, ketika badan statistik mulai mengumpulkan data terkait. Artinya, populasi negara itu secara alami akan menurun.
Saat ini, Korea Selatan sedang berjuang dengan penurunan jumlah persalinan karena banyaknya anak muda di negara itu yang menunda pernikahan atau menyerah untuk menikah dan memiliki bayi di tengah perlambatan ekonomi yang berkepanjangan.