AS Lampaui 500.000 Kematian Covid-19, Disebut Setara Jumlah Korban Tewas Amerika dalam Tiga Kali Perang

- 23 Februari 2021, 17:20 WIB
Kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat melampaui 500.000 jiwa.*
Kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat melampaui 500.000 jiwa.* /Pixabay.com/Free Photos

PR CIREBON- Jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah melampaui 500.000 jiwa, angka itu disebut setara dengan jumlah orang Amerika yang tewas dalam Perang Dunia II, Perang Korea, dan Perang Vietnam jika digabungkan.

Seperti yang dicatat oleh Johns Hopkins University dan Worldometer tracker, jumlah kematian Covid-19 AS tersebut hampir sama dengan populasi di Kansas City, Missouri, dan lebih besar dari Miami; Raleigh, Carolina Utara; atau Omaha, Nebraska.

Sebagaimana diketahui, AS mencatat sekitar 405.000 kematian dalam Perang Dunia II, 58.000 dalam Perang Vietnam, dan 36.000 dalam Perang Korea.

Baca Juga: 4 Perkembangan Terkini Dugaan Kasus Suap Perizinan Benur yang Seret Edhy Prabowo

Terlepas dari peluncuran vaksin sejak pertengahan Desember lalu, University of Washington memproyeksikan lebih dari 589.000 orang meninggal pada 1 Juni.

Jumlah kematian di AS sejauh ini merupakan yang tertinggi yang dilaporkan di dunia, dan diperkirakan jumlah tersebut sebenarnya jauh lebih besar, hal itu sebagian karena banyak kasus yang terabaikan, terutama di awal wabah Covid-19.

Presiden Joe Biden menyebut hal ini sebagai tonggak sejarah kelam dan memilukan karena lebih dari 500.000 kematian di AS akibat Covid-19 dan mendesak negara untuk bersatu melawan pandemi.

Baca Juga: Hasil Survei TBRC Ungkap Golkar sebagai Partai Paling Mendukung Program Jokowi-Ma'ruf di Legislatif

"Saya tahu bagaimana rasanya," kata Joe Biden dalam pidato televisi nasional, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari TRT World.

"Saya meminta semua orang Amerika untuk mengingat mereka yang hilang dan yang mereka tinggalkan. Saya juga meminta, kita untuk bertindak, tetap waspada, menjaga jarak sosial, memakai masker, mendapatkan vaksinasi," sambung Joe Biden.

Joe Biden, ditemani oleh istrinya Jill dan Wakil Presiden Kamala Harris dan suaminya Doug Emhoff, kemudian berdiri di luar Gedung Putih untuk menandai keheningan sesaat di depan 500 lilin yang melambangkan jumlah korban yang sangat besar.

Baca Juga: Hidden Gems di Pulau Jawa yang Menarik untuk Dikunjungi

Sebelumnya, bendera diturunkan di atas Gedung Putih dan di gedung federal di seluruh negeri dan di kedutaan besar di seluruh dunia. Amerika Serikat memiliki angka kematian tertinggi di dunia.

Joe Biden mendesak orang Amerika untuk berduka dan mengingat mereka yang telah meinggal, namun Joe Biden juga meminta masyarakat AS untuk menunjukkan tekad melawan pandemi ini.

“Sebagai bangsa, kita tidak bisa dan tidak boleh membiarkan ini terjadi,” ujarnya.

Baca Juga: Selain Jeratan Narkoba, Suami Nindy Ayunda Ditetapkan sebagai Tersangka KDRT

"Kita harus mengakhiri politik dan disinformasi yang memecah keluarga, komunitas. Kita harus berjuang bersama sebagai satu kesatuan, sebagai Amerika Serikat," lanjutnya.

Rata-rata kematian dan kasus harian anjlok dalam beberapa minggu terakhir, tetapi para ahli memperingatkan bahwa varian berbahaya dapat menyebabkan tren berbalik sendiri.

Beberapa ahli mengatakan belum cukup orang Amerika yang telah diinokulasi agar vaksin dapat membuat banyak perbedaan.

Diketahui, kematian pertama yang diketahui akibat virus di AS terjadi pada awal Februari 2020 lalu.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x