Kreatif! Seniman Myanmar Lakukan Aksi Protes Kudeta dengan Pertunjukan Karya Seni

- 17 Februari 2021, 11:00 WIB
Aksi protes yang diproyeksikan di sebuah gedung pada malam protes menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, 9 Februari 2021.*
Aksi protes yang diproyeksikan di sebuah gedung pada malam protes menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, 9 Februari 2021.* //REUTERS / Stringer/

Baca Juga: Tolak Keras Wacana Revisi UU ITE, Husin Shihab: Harusnya Masyarakat Bersyukur

Militer menanggapi hal itu dengan melakukan pemadaman internet dan dengan memperkenalkan undang-undang keamanan siber baru yang kejam yang menargetkan penyedia internet dan media sosial.

Tak hanya itu, para pemimpin militer juga mulai menunjukkan bahwa mereka bersedia kembali ke jenis penindasan kekerasan yang menandai protes sebelumnya.

Pada hari Selasa, polisi menembak seorang wanita, dilaporkan dengan amunisi aktif selama demonstrasi di ibu kota Naypyidaw.

Baca Juga: Palestina Sebut Isreal Tahan Pengiriman 2.000 Vaksin Covid-19 ke Jalur Gaza: Otoritas Pendudukan yang Mencegah

Setidaknya ada tiga orang terluka ketika polisi menembakkan peluru karet untuk membubarkan massa dalam protes di tenggara negara itu pada hari Jumat.

Khine mengatakan bahwa dia dan banyak temannya takut kembali ke kendali penindas yang telah menandai sebagian besar sejarah modern Myanmar.

“Tahun ini adalah pertempuran terakhir. Entah kami menang, atau kami tinggal 20 tahun lagi di bawah kediktatoran militer,” tandasnya.***

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: TIME


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x