PR CIREBON- Sejumlah seniman di Myanmar, beberapa hari lalu melakukan aksi protes dengan cara yang kreatif dan tak biasa.
Mereka memerangi kudeta pemerintahan Myanmar yang dilakukan oleh militer dengan sebuah pertunjukan seni, terlepas dari ancaman UU Keamanan siber baru yang kejam.
Khine, seorang seniman yang tinggal di Yangon Myanmar, saat ini lebih suka membuat lukisan adegan khayalan.
Namun, sejak adanya kudeta militer Myanmar yang terjadi pada 1 Februari lalu, dia membuat sesuatu yang berbeda: "kontra-propaganda".
Postingan dan stiker yang dimaksudkan untuk menginspirasi pembangkangan sipil dan mengkritik junta militer.
“Apa yang saya dan seniman lain buat saat ini bukanlah seni,” kata Khine, yang memberikan nama samaran karena takut akan keselamatannya.
Baca Juga: Kembali Dilanda Wabah Ebola, Guinea Sebut Miliki Kemampuan untuk Hentikan Penyebaran Virus
“Tapi itulah waktu yang dibutuhkan, dan itulah yang saya rasakan saat ini," sambungnya, seperti dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari TIME.