Universitas Oxford Mulai Menguji Vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Anak-Anak Berusia 6 Tahun

- 16 Februari 2021, 12:40 WIB
Ilustrasi vaksin Sputnik V buatan Rusia. Universitas Oxford belum ini telah meluncurkan uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca pada anak-anak berusia 6 tahun.*
Ilustrasi vaksin Sputnik V buatan Rusia. Universitas Oxford belum ini telah meluncurkan uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca pada anak-anak berusia 6 tahun.* //Reuters/TATYANA MAKEYEVA

PR CIREBON- Universitas Oxford baru-baru ini telah meluncurkan uji coba untuk mempelajari keamanan dan kemanjuran vaksin Covid-19 AstraZeneca pada anak-anak berusia 6 tahun.

Penelitian perihal vaksin Covid-19 AstraZeneca pada anak-anak itu, menurut Universitas Oxford merupakan yang pertama dari jenisnya itu, akan melibatkan 300 sukarelawan, 240 di antaranya akan menerima vaksin sementara 60 lainnya akan menerima suntikan meningitis.

Pihak universitas Oxford mengatakan 60 orang yang akan menerima suntikan meningitis akan berfungsi sebagai kontrol.

Baca Juga: Berhasil Capai Surplus Neraca Perdagangan, KSP Yakin Pertumbuhan Ekonomi Semakin Membaik

Suntikan itu aman untuk anak-anak, tetapi juga diharapkan menghasilkan reaksi serupa seperti lengan yang sakit.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Fox News, uji coba yang bertujuan untuk mempelajari vaksin AstraZeneca pada anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 17 tahun itu, akan mengembangkan data sebelumnya yang menunjukkan bahwa suntikan aman dan efektif bila digunakan pada orang dewasa.

Sebelumnya, vaksin Pfizer mengumumkan bahwa uji coba yang melibatkan anak-anak berusia 12 tahun mencapai pendaftaran penuh, sementara vaksin Moderna merencanakan uji coba untuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Baca Juga: Minta Kapolri Tegakkan UU ITE secara Konsisten, Jokowi: Negara ini Harus Menjamin Keadilan Masyarakat

Hal itu disampaikan Andrew Pollard, seorang profesor infeksi dan kekebalan anak, dan kepala penyelidik uji coba Universitas Oxford mengatakan dalam rilis berita.

"Sementara sebagian besar anak-anak relatif tidak terpengaruh oleh virus Corona dan tidak mungkin menjadi tidak sehat dengan infeksi," kata Andrew.

"Penting untuk menetapkan tanggapan keamanan dan kekebalan terhadap vaksin pada anak-anak dan remaja, karena beberapa anak dapat memperoleh manfaat dari vaksinasi," sambungnya.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Inggris Kembali Alamai Mutasi, Para Ahli Sebut Berpotensi Lebih Mengkhawatirkan

Sebagai informasi, saat ini tak satu pun dari vaksin virus corona yang telah diizinkan untuk digunakan pada anak-anak.

Di AS, vaksin Pfizer dan BioNTech menerima otorisasi penggunaan darurat untuk anak-anak berusia 16 tahun.

Tetapi Moderna, orang kedua yang menerima otorisasi tersebut, hanya disetujui untuk mereka yang berusia di atas 18 tahun.

Baca Juga: Kembali ke Layar Kaca, Song Jong Ki Berteman dengan Mafia di 'Vicenzo'

Di AS, American Academy of Pediatrics baru-baru ini menyerukan kepada semua orang yang berusia 16 tahun ke atas yang memenuhi kriteria untuk diprioritaskan mendapatkan vaksinasi.

Hal ini memperbarui dorongannya untuk lebih banyak uji coba yang melibatkan anak-anak dan remaja.

"Sangat penting bahwa pasien anak dari segala usia diikutsertakan dalam uji coba secepat mungkin," terang Dr. Lee Savio Beers, Presiden AAP.

Baca Juga: Usai Jalani Wajib Militer, D.O. EXO Langsung Bintangi Film Remake Taiwan Berjudul Secret

"Kami sangat prihatin dengan anak-anak yang berasal dari kelompok ras, etnis, dan budaya yang telah terpengaruh secara tidak proporsional oleh pandemi atau yang memiliki kondisi mendasar yang menempatkan mereka pada peningkatan risiko untuk mengembangkan infeksi Covid-19 yang parah," ungkapnya.

Diketahui, lebih dari 2,9 juta anak di AS telah didiagnosis terpapar Covid-19 sejak dimulainya pandemi.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Fox News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah