Misteri Kematian Ilmuwan Nuklir Iran Belum Terungkap, Diduga Tewas oleh Senjata Satu Ton dari Agen Israel

- 11 Februari 2021, 14:15 WIB
Kondisi mobil dari Mohsen Fakhrizadeh saat serangan.
Kondisi mobil dari Mohsen Fakhrizadeh saat serangan. //Reuters

PR CIREBON - Ilmuwan nuklir Iran yang dibunuh di dekat Teheran pada November 2020, dikatakan telah dibunuh oleh senjata seberat satu ton yang diselundupkan ke Iran dalam potongan-potongan oleh Badan Intelijen Israel, Mossad.

Mengutip sumber intelijen, media Inggris The Jewish Chronicle mengatakan, tim yang terdiri lebih dari 20 agen, termasuk warga negara Israel dan Iran, melakukan penyergapan terhadap ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh setelah delapan bulan melakukan pengawasan.

Sementara media Reuters tidak dapat segera mengonfirmasi laporan kasus ilmuwan nuklir tersebut.

Baca Juga: Ingin Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Terkendala Biaya, Ikuti Program KIP Kuliah Simak Ini!

Media Iran menyampaikan, ilmuwan nuklir Fakhrizadeh meninggal di rumah sakit setelah pembunuh bersenjata menembaknya di mobilnya.

Tak lama setelah kematiannya tersebut, Iran menuding Israel sebagai dalang di balik kematian ilmuwan mereka.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menulis di Twitter, dia mengatakan adanya indikasi serius dari (sebuah) pesan Israel.

Israel menolak berkomentar pada November, dan pada Rabu malam seorang juru bicara pemerintah Israel menanggapi laporan terbaru dengan mengatakan, bahwa mereka tidak pernah berkomentar tentang masalah seperti itu.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Kamis, 11 Februari 2021: Ikatan Cinta Akan Kembali Hadirkan Kisah Andin dan Al

"Tidak ada perubahan dalam posisi kami," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al-Arabiya pada Kamis, 11 Februari 2021.

Ilmuwan nuklir Fakhrizadeh (59), telah lama dicurigai oleh Barat sebagai dalang program rahasia bom nuklir.

Dia telah digambarkan oleh dinas intelijen Barat dan Israel selama bertahun-tahun, sebagai pemimpin misterius dari program bom atom rahasia yang dihentikan pada tahun 2003, yang dituduh oleh Israel dan Amerika Serikat sebagai upaya untuk dipulihkan oleh Teheran.

Iran sendiri telah lama membantah adanya upaya untuk mempersenjatai energi nuklir.

Baca Juga: Kabar Gembira! Borongdong.id Resmi Diluncrukan Ridwan Kamil, UMKM Silakan Mendaftar

Menurut laporan Jewish Chronicle, Iran telah diam-diam menilai proses nuklir tersebut membutuhkan waktu sampai enam tahun.

Dikatakan juga, sebelum penggantinya dapat beroperasi penuh, dan kematian yang menimpa ilmuwan mereka telah memperpanjang periode waktu yang dibutuhkan Iran untuk menyelesaikan bom dari sekitar tiga setengah bulan sampai dua tahun.

Surat kabar Yahudi tertua di dunia mengatakan Mossad memasang senjata otomatis pada pickup Nissan, dan senjata tersebut dioperasikan dari jarak jauh oleh agen di darat saat mereka mengamati target.

Senjata itu disebutkan sangat berat, karena termasuk sebuah bom untuk menghancurkan bukti setelah pembunuhan terjadi.

Baca Juga: Studi Terbaru Sebut Minum Setidaknya Satu Cangkir Kopi Bantu Kurangi Risiko Gagal Jantung

Diduga bahwa serangan itu dilakukan oleh Israel sendiri, tanpa ada keterlibatan Amerika Serikat, tetapi pejabat AS telah diberi pemberitahuan sebelumnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah