Pembalikan Kebijakan Biden terhadap ‘Larangan Muslim’ Disebut Tidak Berdampak Banyak

- 7 Februari 2021, 05:45 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden /REUTERS/TOM BRENNER/

PR CIREBON – Pada 2017 lalu, Donald Trump berjanji selama kampanye untuk memberlakukan penutupan total bagi Muslim yang memasuki Amerika Serikat (AS).

Perintah Donald Trump itu membatasi warga dari beberapa negara mayoritas Muslim untuk bepergian ke AS, yang memicu kemarahan dan protes yang meluas.

Di tengah banyaknya protes, kebijakan Donald Trumo tersebut akhirnya direvisi untuk mengajukan pengecualian bagi pelamar visa yang dilarang karena aturan tersebut.

Baca Juga: Buka Suara Soal Gagalnya Pernikahan Ayu Ting Ting, Begini Kata Abdul Rozak

Revisi itu juga menambahkan pelarangan beberapa negara Afrika, termasuk Nigeria, Eritrea dan Sudan, dengan total 13 negara.

Kini, pendukung imigran yang mengecam larangan Trump untuk memisahkan keluarga, menolak orang bekerja dan kesempatan belajar, dan mencegah untuk mengakses perawatan kesehatan, menyambut baik pencabutan kebijakan oleh Joe Biden.

"Bagi banyak penduduk seperti saya, terutama mereka yang memiliki anggota keluarga di Yaman dan negara lain, mereka telah berpisah selama bertahun-tahun," kata Rashida Tlaib, seorang anggota Kongres dari Michigan.

Baca Juga: Jadikan Belitung Sebagai Sport Tourism, Sandiaga Uno 'Jajal' Triathlon

“Saya hanya berharap mereka bisa datang dan dipersatukan kembali dengan anggota keluarga mereka dengan cepat,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Dua minggu dalam pemerintahannya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menandatangani sembilan perintah eksekutif untuk membalikkan beberapa kebijakan garis keras Trump.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x