Jepang Catat Angka Kejahatan Menurun dan Angka KDRT Meningkat Selama Pandemi Covid-19

- 4 Februari 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi KDRT
Ilustrasi KDRT /Pixabay/

Penurunan tersebut sangat mencolok setelah keadaan darurat pertama terkait virus tersebut diumumkan pada bulan April, dengan penurunan 43,2 persen pada tahun yang terlihat pada bulan Mei.

Kejahatan keji, termasuk pembunuhan, turun 9,7 persen menjadi 8.934.

Sedangkan, jumlah konsultasi tentang kekerasan dalam rumah tangga naik 0,5 persen dari tahun sebelumnya ke rekor 82.641, di mana 8.701 kasus diselidiki.

Kasus kejahatan dunia maya meningkat 4,1 persen ke rekor 9.911. Jumlah upaya koneksi mencurigakan yang terdeteksi oleh polisi naik 55,2 persen menjadi 6.506,4 pada rata-rata harian per alamat IP pada tahun 2020.

Baca Juga: Libatkan Dua Pensiunan Jenderal, Berikut 8 Tersangka Kasus Korupsi Asabri

Kenaikan ini mungkin dikaitkan dengan lebih banyak orang yang bekerja dari jarak jauh di tengah pandemi, dan peningkatan penggunaan peralatan rumah tangga dan perangkat lain yang terhubung ke internet, menurut NPA.

Pada tahun pelaporan, polisi memberitahu pusat konsultasi anak dari 106.960 anak yang diduga telah dilecehkan, naik 8,9 persen dari 2019 mencapai level tertinggi sejak data pembanding tersedia pada tahun 2004.

Dari total, pelecehan verbal dan emosional mencapai sekitar 70 persen, sementara pelecehan fisik mencapai 18 persen. Polisi menyelidiki rekor 2.131 kasus pelecehan anak pada tahun 2020, naik 8,1 persen.

Saat mengintai, polisi menerima 20.189 konsultasi pada tahun 2020, dengan angka tersisa di atas 20.000 setiap tahun sejak 2013.

Kasus penipuan khusus seperti menipu orang tua dengan menyamar sebagai anak atau cucu mereka dan meminta transfer uang mendesak melalui telepon turun 19,7 persen menjadi 13.526, dengan kerugian finansial sebesar 27,78 miliar yen (Rp 3,7 triliun), turun 12,0 persen.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Kyodo News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x