PM Yoshihide Suga Sebut Jepang Akan Perpanjang Keadaan Darurat Covid-19 hingga 7 Maret

- 2 Februari 2021, 21:15 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. //Instagram/@suga.yoshihide

Di sisi lain, dia mengatakan sistem perawatan kesehatan masih dalam tekanan di banyak area dan membutuhkan kehati-hatian, dan dia bertujuan untuk lebih mengurangi jumlah infeksi.

Sore harinya, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura menyampaikan rencana perpanjangan waktu kepada komite ahli, yang kemudian memberikan persetujuannya.

Yoshihide Suga awalnya mengumumkan keadaan darurat untuk prefektur Tokyo, Kanagawa, Saitama dan Chiba.

Pada 14 Januari, ia menambahkan Osaka, Hyogo, Kyoto, Aichi, Gifu, Fukuoka, dan Tochigi.

Baca Juga: Sebut Pernyataan Permadi Arya Bukan Penghinaan, Gus Sahal: Dia Hanya Perlu Ngaji Lagi Bukan Dipidana

Area di bawah deklarasi akan berlanjut dengan pembatasan yang sebagian besar menargetkan restoran, yang akan diminta untuk tutup pada jam 8 malam.

Perusahaan yang bekerja sama akan diberi kompensasi hingga 60.000 yen (Rp 8 juta) per hari.

Di 10 prefektur di luar Tochigi, infeksi baru menurun tetapi jumlah orang yang sakit parah tetap tinggi, yang menyebabkan potensi kekurangan tempat tidur rumah sakit.

Selain meminta masyarakat untuk tinggal di rumah setelah jam 8 malam, pemerintah akan terus mendorong pengurangan 70% jumlah komuter sambil mempromosikan telework.

Baca Juga: Serukan Militer Myanmar Bebaskan Tahanan, Joe Biden Ancam Berlakukan Kembali Sanksi

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Asia Nikkei


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah