Pastor Pendukung Trump Digulingkan usai Mencoba Ritual Pengusiran Setan di Gedung Putih

- 31 Januari 2021, 07:46 WIB
ILUSTRASI - Pastor bernama Rev Zuhlsdorf digulingkan usai mencoba melakukan ritual pengusiran setan di Gedung Putih, dampak dari hasil Pilpres AS 2019.*
ILUSTRASI - Pastor bernama Rev Zuhlsdorf digulingkan usai mencoba melakukan ritual pengusiran setan di Gedung Putih, dampak dari hasil Pilpres AS 2019.* /Pixabay/Emersonmello

PR CIREBON – Gedung putih dibuat geger atas aksi pastor pendukung Donald Trump yang mencoba melakukan ritual pengusiran setan.

Pastor tersebut menyiarkan langsung dirinya melakukan eksorsisme atas dugaan kecurangan pemilu dalam pemilihan presiden 3 November 2020 lalu.

Pastor bernama Rev Zuhlsdorf itu telah meninggalkan jabatannya di keuskupan Katolik Roma di Wisconsin.

Baca Juga: Ungkap Strategi Konflik Timur Tengah, Mantan Pejabat Pemerintahan Trump sebut Upaya Bangun Ibukota Politik

Keuskupan Madison mengumumkan awal bulan ini bahwa paroki dan pendeta Rev Zuhlsdorf telah mencapai keputusan bersama tentang pastor konservatif yang meninggalkan jabatannya.

Uskup Keuskupan Katolik Madison Donald Hying mengatakan bahwa Rev Zuhlsdorf telah meninggalkan jabatannya untuk mengejar peluang lain.

“Uskup Madison berterima kasih kepada Pendeta Zuhlsdorf atas dukungannya yang setia kepada para seminaris dan pastor keuskupan dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan,” kata Hying dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari News Yahoo.

Baca Juga: Adanya Pembatasan di Masa Pandemi Covid-19, Kompetisi Badminton Internasional di Jepang Dibatalkan

Pengumuman itu datang hanya beberapa hari setelah Rev Zuhlsdorf melakukan streaming langsung di YouTube berbagai eksorsisme dugaan penipuan pemilu. Video-video tersebut telah dihapus dari platform berbagi video.

The Lincoln Journal Bintang melaporkan bahwa Mr Zuhlsdorf percaya pada klaim palsu dijajakan oleh mantan Presiden Donald Trump dan sekutu-sekutunya bahwa ada kecurangan dalam pemilu.

"Saya pikir itu cukup jelas, ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa ada penipuan di beberapa tempat, dan orang-orang harus melakukan penipuan itu, itu tidak terjadi dengan sendirinya." ujar Rev Zuhlsdorf.

Baca Juga: Suara Sirene Mengaung di Udara Teheran, Pesawat Turki Alihkan Penerbangan

"Seperti yang akan dikonfirmasi oleh pengusir setan, setan sangat mahir menggunakan peralatan elektronik," tambahnya.

Terlepas dari klaim berulang dari Trump dan beberapa tokoh Republik terkemuka, tidak ada bukti kecurangan yang meluas dalam pemilihan tahun lalu.

Pendeta Zuhlsdorf, seorang pendeta tradisionalis populer, mengaku mendapat izin dari uskup Hying untuk melakukan eksorsisme.

Baca Juga: Apresiasi Kapolri Listyo Sigit Kunjungi Dua Ormas Islam Terbesar di Indonesia, Habib Aboe: Sangat Tepat

Namun, Hying mengatakan bahwa dia tidak memberikan izin kepada pendeta untuk melakukan eksorsisme terkait dengan aktivitas politik partisan.

Dia malah mengklaim bahwa dia memberikan izin kepada Rev Zuhlsdorf untuk melakukan eksorsisme untuk tujuan pengentasan dari pandemi virus corona.

Eksorsisme didefinisikan oleh Konferensi Uskup Katolik AS sebagai bentuk doa khusus yang digunakan Gereja untuk melawan kuasa iblis.

Baca Juga: Setelah NU dan Muhammadiyah, Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Kunjungi Rabithah Alawiyah

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Keuskupan Katolik Madison, Brent King, mengatakan bahwa Rev Zuhlsdorf bukanlah seorang pegawai paroki, dan paling tepat digambarkan sebagai pekerja lepas.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: News Yahoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah