Para pejabat Irak menggambarkan al-Issawi sebagai ‘wakil khalifah’, atau orang kedua yang memimpin pemimpin kelompok ISIS.
Meskipun komandan operasional seperti al-Issawi tidak mendapatkan perhatian sebanyak para pemimpin teroris seperti Baghdadi atau al-Qurayshi, pejabat kontra-terorisme mengatakan mereka memainkan peran penting.
"Militan seperti Baghdadi mendapatkan perhatian terbesar, tetapi agen seperti al-Issawi melakukan pekerjaan kotor untuk kelompok seperti ISIS, dan berfungsi sebagai penghubung antara eselon atas dan bawah organisasi," jelas Colin P. Clarke, seorang analis kontraterorisme di Soufan Group, sebuah perusahaan konsultan keamanan yang berbasis di New York.***