“Pasukan kontra-terorisme Irak memimpin operasi tersebut dengan dukungan udara koalisi, intelijen dan pengawasan,” jelas Marotto, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Straits Times.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Amplop Merah saat Imlek, Berikut Cara Memberi dan Menerimanya
Para pejabat Irak mengatakan bahwa serangan di tempat persembunyian bawah tanah itu membalas kematian 32 warga Irak yang tewas dalam serangan ISIS di Baghdad pekan lalu.
Lebih dari 100 lainnya terluka dalam serangan itu, yang paling mematikan di Baghdad dalam empat tahun.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan Muslim Syiah dan pasukan keamanan Irak.
Baca Juga: Soal Cuitan Permadi Arya, Ferdinand: Saya Tidak Yakin Dia Punya Niat Rasisme ke Natalius Pigai
"Saya berjanji untuk mengejar teroris Daesh, kami memberi mereka balasan yang keras," kata Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi.
Selain serangan udara, operasi tersebut termasuk penggerebekan di penginapan kelompok ISIS oleh pasukan kontra-terorisme Irak.
Al-Issawi yang berasal dari kota Fallujah di Irak, menyeberang kembali ke Irak enam bulan lalu melalui perbatasan dengan sektor yang dikuasai Kurdi di Suriah timur.
Baca Juga: Setujui Larangan untuk Mantan Anggota HTI dan FPI Jadi ASN, Ferdinand Hutahaean: Keputusan Tepat!