Emmanuel Macron Sebut Vaksin AstraZeneca Dimungkinkan Tidak Efektif untuk Lansia

- 30 Januari 2021, 14:21 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID-19
Ilustrasi Vaksin COVID-19 //Pixabay.com/torstensimon

PR CIREBON – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, vaksin virus Corona AstraZeneca kemungkinan tidak efektif untuk orang yang berusia di atas 65 tahun.

European Medicines Agency (EMA) merekomendasikan vaksin untuk orang dewasa dari segala usia.

Emmanuel Macron juga mempertanyakan keputusan Inggris untuk menunda dosis kedua vaksin Covid untuk menyuntik lebih banyak orang.

Baca Juga: Inggris Buat Bandara untuk Mobil Terbang Pertama di Dunia, Habiskan 1,2 Juta Euro

Emmanuel Macron mengatakan, hanya ada sedikit informasi yang tersedia untuk vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Inggris-Swedia dan Universitas Oxford itu.

"Kami rasa vaksin itu tidak efektif untuk orang di atas 65 tahun," kata Emmanuel Macron dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

"Yang bisa saya sampaikan secara resmi hari ini adalah bahwa hasil awal yang kami miliki tidak menggembirakan bagi orang berusia 60 hingga 65 tahun terkait AstraZeneca," sambungnya.

Baca Juga: WHO dan UNESCO Beri Julukan Jurnalis ‘Society's Janitor’ dalam Program Vaksinasi Covid-19

Macron mengatakan, dia sedang menunggu keputusan EMA dan juga dari otoritas kesehatan Prancis. Keputusan ahli Prancis tentang vaksin itu diharapkan dimulai minggu depan.

"Saya tidak memiliki data apa pun, dan saya tidak memiliki tim ilmiah sendiri untuk melihat angka-angka itu," Macron mengakui.

Menyikapi strategi vaksinasi Inggris untuk memperpanjang waktu antara dosis pertama dan kedua, Macron mengatakan tujuannya bukan untuk mendapatkan jumlah dosis pertama sebanyak mungkin.

Baca Juga: Sukses Kejar Ketertinggalan Gol, Hasil Pertandingan Torino vs Fiorentina Berakhir Imbang

Dalam upaya untuk mempercepat peluncuran vaksinnya, kepala kesehatan Inggris telah menunda dosis kedua hingga 12 minggu.

"Jika semua lembaga kesehatan dan produsen obat memberitahu bahwa agar vaksin dapat bekerja, kita harus disuntik dua kali dengan maksimum 28 hari di antara keduanya.

"Seperti halnya dengan Pfizer dan BioNTech, lalu sebuah negara memiliki strategi vaksinasi hanya memberikan satu suntikan, saya tidak yakin itu benar-benar serius,” kata Macron.

Baca Juga: Jalani Transplantasi Bahu dan Lengan Pertama di Dunia, Pria ini Berangsur Pulih

Sementara itu, komisi vaksin Jerman juga mengatakan agar tidak menggunakan vaksin virus Corona AstraZeneca pada orang tua.

“Pasalnya, saat ini data tentang efektivitas vaksin pada usia di atas 65 tahun masih belum memadai,” kata komisi itu.

Diskusi tentang kelompok usia sasaran yang tepat untuk vaksin telah menambah kontroversi seputar vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Borobudur Akan Jadi Tempat Ibadah Umat Buddha di Dunia, Muannas Alaidid: Sungguh Menawan Bhinneka Tunggal Ika

Komisi Eropa sebelumnya menerbitkan versi kontrak yang telah disunting dengan AstraZeneca dengan harapan dapat membuktikan bahwa perusahaan tersebut telah melanggar komitmen pengiriman vaksin.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x