Inggris Buat Bandara untuk Mobil Terbang Pertama di Dunia, Habiskan 1,2 Juta Euro

- 30 Januari 2021, 13:07 WIB
Inggris menciptakan bandara popup khusus mobil terbang  yang diproduksi oleh Hyundai dan Urban Air Port yang dibuat di Kota Coventry.*
Inggris menciptakan bandara popup khusus mobil terbang yang diproduksi oleh Hyundai dan Urban Air Port yang dibuat di Kota Coventry.* //Unilad/Hyundai/ Urban Air Port

PR CIREBON - Kota Coventry, Inggris akhir-akhir ini akan menjadi pelopor global terciptanya bandara pop-up untuk mobil terbang.

Wilayah West Midlands di Inggris terpilih menjadi tempat untuk meluncurnya mobil terbang yang akan diprakarsai oleh pabrik mobil Korea Selatan, Hyundai, bersama dengan perusahaan Inggris, yaitu Urban Air Port.

Dunia di mana mobil terbang melayang di atas kepala mungkin tampak cukup jauh, tetapi dengan pembangunan bandara Air-One di Inggris yang dijadwalkan selesai November ini, sepertinya itu bisa lebih dekat dari yang kita kira.

Baca Juga: Legenda Imlek, Koin dalam Amplop Merah untuk Mengusir Monster

Proyek yang telah mendapat persetujuan pemerintah ini menerima dana hibah sebesar 1,2 juta Euro dari UK Research and Innovation's Future Flight Challenge.

Selain itu, Dewan Kota Coventry dan anggota parlemen lokal juga telah mendukung rencana tersebut.

Bandara pop-up ini berdiameter 14 meter yang dubangun di bekas tempat parkir di sebelah stadion Ricoh Arena.

Baca Juga: Dubes RI untuk UAE Temui Dirjen Dubai Customs, Tingkatkan Hubungan Bilateral Antar Negara

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Unilad, bandara ini akan memakna waktu yang cukup lama agar nantinya dapat dibangun dan dibongkar, sehingga mudah dipindahkan.

Bandara off-grid tanpa emisi ini dirancang sedikit lebih kecil dari heliport rata-rata dan diatur untuk menampilkan landasan pendaratan yang tinggi saat turun ke hanggar untuk landasan pacu lepas landas dan pendaratan.

Selain itu, terdapat ruang tunggu untuk penumpang, stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik yang tidak terbang dan platform pengamatan bagi siapa saja yang ingin melihat lebih dekat lintasan mobil terbang.

Baca Juga: Innalillahi wa Inna Ilaihirajiun, Kang Pipit Preman Pensiun Meninggal Dunia

Kendaraan mobil terbang bertenaga listrik ini secara resmi disebut pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal.

Mobil terbang ini juga diharapkan bisa menjadi peran penting dalam industri transportasi dalam dekade berikutnya.

Organisasi Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperkirakan teknologi mobil terbang ini dapat bernilai 500 miliar dolar.

Baca Juga: Natha Satwa Nusantara Usut Kasus Penjagalan Kucing di Medan, Sherina: Saya Mendukung Penuh

Hyundai adalah salah satu perusahaan terkemuka yang mengerjakan teknologi tersebut, dan tahun lalu meluncurkan desain taksi udara pertamanya, yaitu S-A1.

S-A1 dirancang untuk terbang dalam perjalanan hingga 60 mil, dan mampu mencapai kecepatan jelajah hingga 180 mph dengan waktu pengisian kurang dari 10 menit.

Dalam siaran persnya, Hyundai mengatakan pihaknya berencana membuat 200 bandara serupa dengan Air One selama lima tahun ke depan.

Baca Juga: Temui Ilmuwan Tiongkok, WHO Kirim Tim untuk Selidiki Asal-usul Covid-19

Ricky Sandhu, pendiri Urban Air Port mengatakan bahwa kolaborasi perusahaannya dengan Hyundai akan membantu Inggris untuk memimpin dalam ekonomi global baru yang mengedepankan lingkungan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: unilad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x