Ia menambahkan bahwa Baghdad sedang mengerjakan rencana keamanan yang komprehensif untuk menghadapi tantangan ekstremisme.
Sedikitnya 32 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam ledakan pada hari Kamis itu, beberapa dalam kondisi parah.
Baca Juga: Keren! Pengantar Pizza Hut ini Difasilitasi Mobil Chevy Malibu 2017, Kok Bisa ya?
Menurut pejabat, pelaku bom bunuh diri pertama berteriak keras bahwa dia sakit di tengah pasar yang ramai.
Ia mendorong kerumunan untuk berkumpul di sekelilingnya dan saat itulah dia meledakkan sabuk peledaknya.
Tak berselang lama, bom yang kedua meledak di tempat yang sama.
Baca Juga: Politisi Malaysia Ditangkap usai Diduga Jual Beli dan Budidaya Ganja di Rumahnya
Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menghentikan aktivitas tempur dan secara bertahap menarik kehadiran pasukannya di Irak, yang memicu kekhawatiran kebangkitan ISIS.
Kelompok itu jarang bisa menembus ibu kota sejak digulingkan oleh pasukan Irak dan koalisi pimpinan AS pada 2017 lalu.
Serangan itu adalah serangan yang pertama yang menghantam ibu kota dalam hampir tiga tahun terakhir.