Network
PR CIREBON - Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan kepada mitranya di Afghanistan bahwa AS akan meninjau kesepakatan damai yang dicapai dengan Taliban.
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Arabiya, Juru bicara dari kantor Keamanan Nasional menyatakan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan menyampaikan niat Amerika Serikat untuk meninjau kembali perjanjian tersebut.
Kajian yang dilakukan Amerika Serikat tersebut akan mencakup penilaian pemenuhan komitmen yang dilakukan oleh Taliban untuk memutuskan hubungan dengan kelompok teroris.
Baca Juga: Tertular Penyakit Seksual dari Suami, Wanita di Korsel Serang Mertuanya
Selain itu, untuk mengurangi kekerasan di Afghanistan, dan terlibat dalam negosiasi yang berarti dengan pemerintah Afghanistan dan pemangku kepentingan lainnya.
Hal ini dijelaskan oleh Juru Bicara NSC Emily Horne.
Selama panggilannya dengan Hamdullah Mohib dari Afghanistan, Sullivan menggarisbawahi bahwa AS akan mendukung proses perdamaian.
Baca Juga: Boris Johnson: Virus Corona Jenis Baru di Inggris 30 Persen Lebih Mematikan
Langkah ini dalam upaya untuk mencapai penyelesaian politik yang bertahan lama dan adil, serta gencatan senjata secara permanen.
Sullivan juga menyuarakan dukungan AS untuk melindungi kemajuan luar biasa yang dilakukan oleh para wanita, gadis, dan kelompok minoritas Afghanistan sebagai bagian dari proses perdamaian.
Sebelum dimulainya pembicaraan damai tahun lalu, pihak berwenang membebaskan lebih dari 5.000 narapidana Taliban seperti yang diminta oleh kelompok itu dalam kesepakatan dengan Washington DC.
Baca Juga: Pemimpin Fraksi Fatah dan Hamas Palestina Buat Perjanjian, Tujuan Utamanya Damai dengan Israel
Sebagai imbalannya, Taliban setuju untuk memberikan beberapa jaminan keamanan dan berpartisipasi dalam pembicaraan damai yang bertujuan untuk mengakhiri perang negara itu.
Di bawah kesepakatan penting yang ditandatangani tahun lalu, AS berjanji untuk menarik semua pasukan asing dari Afghanistan pada Mei 2021.***
