Bahkan jika dia berhasil mendapatkan kesepakatan dengan Hamas, Abbas masih akan menghadapi tantangan besar lainnya.
Beberapa pembantunya mengatakan bahwa Abbas mengumumkan pemilihan hanya untuk menenangkan Uni Eropa.
Baca Juga: Basarnas Tutup Pencarian Korban Longsor di Sumedang Usai Temukan 40 Total Korban Jiwa
Abbas juga ingin menunjukkan kepada pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden bahwa Palestina serius dalam melaksanakan reformasi dan mengadakan pemilihan bebas.
Sementara itu, publik Palestina tampaknya tidak terlalu antusias dengan gagasan mengadakan pemilihan baru, terutama pada saat ekonomi sangat buruk akibat penguncian Covid-19.
Banyak orang Palestina yang meragukan niat Abbas tidak percaya bahwa pemilu akan membawa perubahan nyata dalam kehidupan dan kondisi mereka. ***