Baca Juga: BMKG: Gempa 5,9 Magnitudo Guncang Kabupaten Majene Sulawesi Barat
"Seperti drone yang meningkatkan ancaman nyata dari teroris ke populasi sipil dan pria dan wanita kami dalam operasi dan misi di seluruh dunia," peringatannya.
Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney, menyambut baik upaya komite untuk menilai dampak pandemi dan menekankan berkembangnya aksi ekstremisme.
“Menangani ancaman yang berkembang dari ekstremisme kekerasan bermotif politik dan terorisme, terutama meningkatnya jumlah serangan sayap kanan, adalah bagian dari tanggung jawab kami," ujar Simon.
Baca Juga: Saudara Kandung Ini Cetak Rekor Dunia untuk Kombinasi Umur Tertinggi hingga 1042 Tahun dan 315 Hari
Wakil duta besar AS Richard Mills tidak menyebutkan serangan Capitol tetapi mengatakan
"Amerika Serikat menanggapi ancaman dari serangan teroris yang bermotivasi rasial atau etnis dengan sangat serius, dan kami terus mengambil tindakan untuk memerangi bentuk terorisme tertentu," tutur Richard.
"Tahun lalu, untuk pertama kalinya, Departemen Luar Negeri menetapkan kelompok supremasi kulit putih sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus," imbuhnya.
Baca Juga: Sempat Sebut Mayoritas Hakim di Sri Lanka Adalah Korup, Mantan Menteri Ranjan Dipenjara 4 Tahun
Richard pun pada akhirnya mempertimbangkan sebuah perselisihan yang terjadi antara anggota dewan barat dan Rusia dan Tiongkok tentang pentingnya hak asasi manusia dalam menangani terorisme.