PR CIREBON - Kim Yo Jong, saudari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengecam pihak berwenang Korea Selatan (Korsel) di Seoul.
Kecaman yang disampaikan Kim Yo Jong atas kemungkinan pelacakan dalam parade militer di Pyongyang pada akhir pekan.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi, Kim Yo Jong yang juga penasihat utama saudara laki-lakinya.
Baca Juga: Pejabat PBB Sebut Teroris Kini Manfaatkan Pandemi Covid-19 untuk Picu Aksi Ekstremisme
Ia mengatakan “Orang selatan adalah kelompok yang benar-benar aneh yang sulit dipahami.”
“Mereka adalah orang idiot dan peringkat teratas dunia dalam perilaku buruk,” ujarnya yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari The Korea Times.
Komentar tersebut menyertai berakhirnya kongres partai yang berkuasa di Korea Utara.
Baca Juga: Mesir, Jerman, Perancis, dan Yordania Bertemu Guna Hidupkan Kembali Pembicaraan Israel-Palestina
Sebuah peristiwa politik utama di mana Kim Jong Un berjanji untuk lebih mengembangkan kemampuan nuklir negaranya dan mengakui kesalahan atas penanganan ekonomi.
Pada pertemuan itu, Kim Yo Jong tampaknya mengalami penurunan pangkat.
Hal itu diketahui dari tidak adanya nama Kim Yo jong dalam daftar orang-orang yang ditunjuk di komite pusat partai, setelah sebelumnya menjadi anggota pengganti.
Baca Juga: Saudara Kandung Ini Cetak Rekor Dunia untuk Kombinasi Umur Tertinggi hingga 1042 Tahun dan 315 Hari
Namun, Kim Yo Jong mengatakan bahwa dia tetap menjadi pemain kunci dalam diplomasi Korea Utara.
Pada hari Senin 11 Januari 2021, militer Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi "tanda-tanda bahwa Korea Utara mengadakan parade militer terkait kongres" di tengah malam di Lapangan Kim Il Sung di ibu kota Pyongyang.
Dikatakan bahwa pihaknya "melacak dengan cermat" aktivitas tersebut, yang bisa saja merupakan "peristiwa aktual atau latihannya".
Baca Juga: Sempat Sebut Mayoritas Hakim di Sri Lanka Adalah Korup, Mantan Menteri Ranjan Dipenjara 4 Tahun
Deklarasi tersebut memancing cemoohan dari Kim Yo Jong, yang menyebutnya "tidak masuk akal" dan menunjukkan "sikap bermusuhan" oleh Korea Selatan.
"Kami hanya mengadakan parade militer di ibu kota, bukan latihan militer yang menargetkan siapa pun atau meluncurkan apa pun," katanya, membenarkan penjadwalan parade tersebut.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menjadi perantara proses pembicaraan antara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca Juga: Sengit, Menlu AS Klaim Iran Lindungi Organisasi Terorisme Al-Qaeda
Tetapi, proses itu menemui jalan buntu dan Korea Utara berulang kali mengatakan tahun lalu bahwa mereka tidak tertarik untuk berbicara dengan Seoul.
Dalam pidato Tahun Barunya pada hari Senin, Moon menyatakan: "Tekad kami untuk bertemu kapan saja dan di mana saja dan berbicara bahkan dengan cara tanpa kontak tetap tidak berubah". ***